2018, OJK targetkan 70 Bank Wakaf Mikro beroperasi di Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan berkomitmen untuk terus memperluas penyediaan akses keuangan masyarakat melalui Bank Wakaf Mikro (BWM). Tahun ini, OJK menargetkan sebanyak 50 BWM dapat terbentuk untuk mendukung masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Nantinya BWM akan memperluas kinerja hingga ke Sumatra dan Indonesia Timur.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus memperluas penyediaan akses keuangan masyarakat melalui Bank Wakaf Mikro (BWM). Tahun ini, OJK menargetkan sebanyak 50 BWM dapat terbentuk untuk mendukung masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Soekro Tratmoto, mengatakan saat ini baru ada sekitar 20 BWM yang sudah berdiri dan tersebar di Pulau Jawa. Nantinya BWM juga akan menambah dan memperluas kinerja hingga ke Sumatra dan Indonesia Timur.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
"Nanti kita akan arahkan masayrakat di luar Jawa, Sumatera Madura, Papua, Sulawesi, Kalimantan dicoba untuk mengembangkan program BWF," kata Ahmad pada saat Pelatihan dan Gathering Media Massa, di Purwokerto, Kamis, (5/3) malam.
Ahmad mengatakan, berdasarkan data per 31 Maret 2018, BWM telah memiliki 3.876 nasabah dengan total nilai pembiayaan yang telah disalurkan sebanyak Rp 3,63 miliar.
Sementara itu, pengembangan BWM sendiri masih berfokus ke pesantren-pesantren yang tersebar di Indonesia. Namun, tidak menutup kemungkinan nantinya juga akan berada di luar pesantren.
"Kita pilot projeknya di pesantren kenapa? Karena ketokohan pesantren itu akan menjadi contoh dulu nanti di tempat lain di komunitas lain apa komunitas gereja bisa juga didirikan semacam BWM ini, dengan lembaga keuangan mikro ya mungkin yang bukan syariah tapi lembaga keuangan mikro kan ada juga yang seperti itu," jelas Ahmad.
Ahmad mengungkapkan biaya modal awal operasional terhadap BWM nantinya tidak sepenuhnya disalurkan untuk nasabah. Melainkan akan dimanfaatkan juga untuk investasi.
"Modal awal itu kan Rp 4 miliar bahkan sampai Rp 8 miliar. Tapi, Rp 8 miliar adalah yang ideal. Jadi tidak semua modal Rp 8 miliar ini disalurkan ke masyarakat. Tetapi ada sejumlah tertentu, contoh minimal Rp 3 miliar untuk ditanamkan di deposito sehingga menghasilkan pendapatan," kata Ahmad.
Ahmad mengatakan dari hasil deposito itu bisa untuk membiayai operasional, sehingga nasabah tidak perlu lagi membayar margin lebih tinggi. Sedangkan, kata dia, rata-rata dari 20 BWF yang sudah beroprasi di pesantren mempunyai modal awal Rp 4,2 miliar atau masih di bawah jumlah ideal Rp 8 miliar.
Sementara, lanjut Ahmad, BWM sendiri telah memberikan pembiayaan kepada nasabah atau masyarakat di tingkat mikro mulai dari Rp 1 juta bahkan mencapai Rp 3 juta. "Masing-masing manajer diteliti bisa tidak diberikan Rp 3 juta kan gitu ya, kalau misalkan bisa ya akan diberikan oleh masing masing BWM," tandasnya.
Diketahui, BWM adalah lembaga keuangan mikro syariah yang fokus pada pembiayaan masyarakat kecil. Dana yang digunakan adalah murni dana donasi. Nantinya OJK akan bekerja sama dengan pesantren atau sekolah Islam untuk mendirikan BWM guna menyalurkan pembiayaan di lingkungan pesantren.
Baca juga:
Tingkatkan literasi keuangan kaum milenial, PermataBank gandeng Line Today
BCA angkat direktur baru dan sebar dividen Rp 255 per lembar saham
BI beri kelonggaran GWM primer, likuditas perbankan bisa bertambah Rp 20 triliun
BNI jadi bank milik negara pertama pasarkan produk desa RI ke pasar internasional
BRI Agro terbitkan saham baru setelah gagal akuisisi bank
SABRINA, layanan asistensi BRI menggunakan teknologi kecerdasan buatan
Menteri Rini beberkan alasan tingginya suku bunga kredit di Indonesia