2021, Inalum merdeka dari impor alumina
Saat ini perusahaan masih mengimpor alumina dari Australia dan India, yang merupakan bahan baku dari pembuatan alumunium. dalam satu tahun Inalum mengeluarkan anggaran sekitar USD 20.000 untuk kebutuhan alumina. Padahal, Indonesia merupakan salah satu penghasil bauksit terbesar.
General Manager SDM & Umum Inalum, Moh. Rozak Hudioro mengatakan saat ini perusahaan masih mengimpor alumina dari Australia dan India, yang merupakan bahan baku dari pembuatan alumunium. Padahal, Indonesia merupakan salah satu penghasil bauksit terbesar, di mana bauksit adalah bahan baku dari pembuatan alumina.
Dengan demikian, terbentuknya pabrik pengolahan (smelter) bijih bauksit menjadi alumina (Grade Alumina Refinery/SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) akan menghemat biaya produksi. Ditargetkan pada 2021 perusahaan tidak akan lagi mengimpor alumina.
"Untuk memutuskan rantai ketergantungan itu bagaimana kalau bauksit yang ada di Kalimantan Barat itu kita olah sendiri dan bekerjasama dengan Antam. Dengan teknologi China. Nanti harapannya, kami tidak membeli Alumina dari Australia lagi, tapi dihasilkan dari dalam negeri," kata Rozak di Medan, Sumatera Utara, Rabu (6/12).
Dia menambahkan, Inalum mengimpor alumina sebanyak 500.000 ton per tahun dengan harga alumina sebesar USD 400 per ton, yang berarti dalam satu tahun Inalum mengeluarkan anggaran sekitar USD 20.000 untuk kebutuhan alumina. Sehingga dengan dibangunnya smelter maka perusahaan bisa melakukan penghematan dan efisiensi.
"Paling tidak secara ini kita tidak akan mengeluarkan valuta asing. Kedua itu ketahanan nasional lebih kuat. karena bukan punya orang. Menghemat 100 persen," imbuhnya.
Tercatat, kebutuhan alumunium dalam negeri di 2016 mencapai sekitar 800.000 ton, sementara kemampuan Inalum baru sebesar 260.000 ton. Maka ke depannya, Inalum akan memperbesar produksi untuk memenuhi kebutuhan nasional.
"Dengan adanya perbaikan teknologi kita berharap 300.000 ton bisa kita dapat. Kita akan bangun smelter baru harapannya 500.000 ton 2020 dan di 2022 kita tingkatkan jadi 1 juta ton," tegas Rozak.
Diketahui, proyek pabrik smelter SGAR di Mempawah baru masuk tahap feasibility study yang ditargetkan selesai tahun depan. Setelah itu, akan dilanjutkan pembangunan fisik. Meski pabrik sudah jadi, namun belum ada pembangkit listrik, mengingat industri alumunium memakan daya listrik yang sangat besar.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Cak Imin ikut potong tumpeng di IKN? Gibran Rakabuming Raka mengungkit keikutsertaan Muhaimin Iskandar pada acara potong tumpeng di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
-
Kapan Alun-Alun Batu Callacpuma dibangun? Penanggalan radiokarbon menunjukkan bangunan ini dibangun sekitar 4.750 tahun yang lalu, pada Periode Prekeramik Akhir, menjadikannya salah satu contoh paling awal dari jenis arsitektur ini di Amerika.
-
Apa yang dilakukan oleh 10 Direksi Milenial BUMN di Pandeglang? Selain 100 orang Relawan, ada 10 orang Direksi Milenial dari BUMN yang juga terlibat dan berkontribusi dalam Program tersebut.
Baca juga:
Resmi jadi holding, Inalum tegaskan mampu ambil saham divestasi Freeport
Jalan panjang pembentukan Holding BUMN Tambang
Holding BUMN Tambang resmi terbentuk
Menteri Rini tandatangani akta pengalihan saham tiga BUMN Tambang ke Inalum
2018, Inalum akan bangun pabrik di Kaltara produksi 1 juta alumunium
Target terbentuk akhir tahun, holding tambang tengah tunggu peraturan pemerintah
Menteri Rini angkat mantan bos Bank Mandiri jadi dirut PT Inalum