3 Catatan Penting Negara ASEAN Tingkatkan UMKM
Ada tiga catatan yang menjadi pembahasan dalam pertemuan menteri-menteri ASEAN.
3 Catatan Penting Negara ASEAN Tingkatkan UMKM
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan ada tiga catatan yang menjadi pembahasan dalam pertemuan menteri-menteri ASEAN atau ASEAN Economic Community Council.
Di antaranya adaptif terhadap isu megatren seperti teknologi, perubahan iklim, perubahan demografi, dan kompetisi daripada kekuatan ekonomi.
Airlangga mengatakan bahwa tiga catatan itu merupakan penunjang sekaligus pendukung penting bagi ekosistem untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Terpenting lagi, tiga catatan itu juga harus selaras dengan efisiensi regulasi di setiap negara yang tergabung ASEAN.
- Teten Sebut Banyak Negara ASEAN Batasi TikTok Demi Keamanan Data, Sampai Bentuk Gugus Tugas
- Catat! Pertolongan Pertama untuk Penderita Asma, Jangan Sembarangan Lakukan Hal Ini
- Momen Kapolri Jenderal Sigit Tinjau Venue Pertemuan Petinggi Negara ASEAN di Labuan Bajo
- Pertemuan Mendag dengan Petani Tembakau di Kudus
"Serta tentu menjaga dan efisiensi dalam implementing regulasinya," kata Airlangga di Hotel St. Regis, Minggu (3/9).
Dia menambahkan, tiga catatan yang menjadi konsentrasi dalam pembahasan Minggu pagi hingga sore tersebut merupakan bagian dari rencana strategis masyarakat ekonomi ASEAN pasca 2025.
Sebab, setelah 2025, masyarakat ekonomi ASEAN diproyeksikan memiliki kekuatan tenrang ketahanan ekonomi kawasan, kesiapan masyarakat hadapi ekonomi digital, dan sebagainya.
"Ada beberapa hal yang penting yaitu penguatan integrasi ketahanan ekonomi kawasan, transformasi teknologi, dan inovasi ekonomi keberlanjutan dan kesiapan masyarakat untuk berubah," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memimpin pembahasan visi ASEAN 2045.
Dari pembahasan tersebut, adaptasi masyarakat terhadap teknologi menjadi salah satu fokus negara-negara ASEAN.
Airlangga mengatakan, beberapa hal penting dari rencana strategis masyarakat ekonomi ASEAN pasca 2025 yaitu penguatan integrasi, ketahanan ekonomi kawasan, transformasi teknologi dan inovasi, ekonomi keberlanjutan, dan kesiapan masyarakat untuk berubah.
Airlangga bersama ASEAN Economic Community Council, pada hari ini juga meluncurkan Digital Economic Framework Agreement (DEFA), sebagai simbol bahwa ASEAN serius dalam transformasi ekonomi digital.
Apabila DEFA mulai diberlakukan pada tahun 2025, Airlangga mengatakan bahwa potensi ekonomi ASEAN akan meningkatkan dua kali lipat.
"Ini akan meningkatkan potensi ekonomi digital ASEAN yang bisnis as usual itu USD1 triliun tetapi dengan implementasi DEFA bisa meningkat jadi USD2 triliun di tahun 2030," ucapnya.
Merdeka.com