3 Rahasia Produk Kreatif Indonesia Tembus Pasar Ekspor ala Menteri Sandiaga
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno memberikan, tiga kunci agar produk pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dapat menembus pasar dunia. Menurutnya, pelaku ekonomi kreatif harus memiliki kreatifitas, konsistensi, dan komitmen.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno memberikan, tiga kunci agar produk pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dapat menembus pasar dunia. Menurutnya, pelaku ekonomi kreatif harus memiliki kreatifitas, konsistensi, dan komitmen.
"Jadi menurut saya pelaku ekonomi kreatif harus memiliki kreatifitas, konsistensi, dan komitmen," kata Menteri Sandiaga seperti dikutip dari Antara di Bandarlampung, Sabtu (23/10).
-
Di mana Sandiaga Uno kuliah dulu? Beginilah potret lawas Sandiaga Uno saat masih mengenyam pendidikan di Amerika.
-
Bagaimana menurut Anang, Ganjar memimpin industri kreatif? “Dibutuhkan orang yang kuat untuk bisa meng-lead itu semua dengan baik. Dan itu disampaikan dengan lugas banget, disampaikan dengan tepat banget. Memang beliau sangat menguasai creative industy harus ke mana untuk ke depannya,” Anang Hermasyah
-
Bagaimana Sandiaga Uno akan membantu Warteg masuk ke pasar internasional? "Jadi Warteg ini akan kami ikut sertakan pada kegiatan ke luar negeri. Karena Tegal ini punya semangat wirausaha yang tinggi,"
-
Siapa yang menurut Sandiaga Uno paling berperan dalam menciptakan lapangan kerja di Jakarta? Menurut dia hal itu perlu disiapkan karena Jakarta sudah tidak lagi menjadi ibu kota. "Dan itu harusnya adalah pemberdayaan UMKM. Karena UMKM itu menciptakan 97 persen lapangan kerja kita," katanya, seperti dilansir dari Antara.
-
Apa yang dilakukan Sandiaga Uno di Pancoran? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menggelar program 'Wirausaha Praktis Juragan Lele Lalap' (Julela) di Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/8/23).
-
Siapa yang dibantu Sandiaga Uno di Pancoran? Sandiaga menyasar warga dan juga sekaligus merangkul lansia untuk budidaya lele.
Dia mengatakan bahwa produk yang akan ditawarkan ke konsumen harus memiliki daya kreatifitas dan menarik, kemudian yang paling penting adalah konsistensi baik dalam tampilan maupun rasa.
"Saya contohkan Rumba Kopi, rasanya enak sekali tapi ada yang sedikit salah di mereknya tertulis 'kopi shop', seharusnya tulisannya tetap 'Rumba Kopi'. Konsistensi ini emang sulit," kata dia.
Terakhir, lanjut Menteri Sandi, kunci agar produk daerah dapat menembus pasar dunia yakni adanya komitmen dari seluruh pemangku kepentingan terkait.
Selanjutnya
Apalagi, lanjut dia, Provinsi Lampung terkenal dengan kopi robustanya sehingga baik pemerintah pusat atau daerah harus memiliki komitmen kuat untuk memajukannya.
"Jadi komitmen itu bukan dari pengusahanya saja tapi dari pemerintah juga, baik yang ada di pusat ataupun di daerah untuk menjadikan robusta Lampung jadi nomor satu di dunia," kata dia.
Selain itu, Menparekraf juga meminta kepada pelaku usaha terus berinovasi menciptakan produk-produk baru yang lebih bagus dari yang ada dari sekarang dengan mengikuti zaman kekinian, serta berani mengambil resiko.
"Kita juga tidak boleh berhenti bergerak. Pelaku usaha ekraf harus terus proaktif, serta dapat memanfaatkan digitalisasi," kata dia.
Menurutnya setelah melihat-lihat produk yang ditampilkan pada Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021, barang-barang hasil pelaku ekraf bagus-bagus dan tidak kalah bersaing serta siap menuju global pada era digitalisasi.
"Kita pastikan bahwa pada Indonesia emas pada tahun 2045 produk-produk asli daerah harus menjadi tuan rumahnya sendiri," kata dia.
(mdk/bim)