3 Tips Pilih Bisnis Franchise Agar Bisa Menghasilkan Uang
Saat ini, banyak bisnis franchise makanan yang berkembang di pasaran dan memiliki banyak peminat. Mulai dari franchise ayam goreng hingga aneka minuman manis yang tengah naik daun.
Bisnis franchise makanan menjadi salah satu alternatif bagi Anda yang berminat untuk terjun ke dunia kuliner. Popularitas bisnis franchise atau waralaba sendiri semakin populer di Indonesia.
Saat ini, banyak bisnis franchise makanan yang berkembang di pasaran dan memiliki banyak peminat. Mulai dari franchise ayam goreng hingga aneka minuman manis yang tengah naik daun.
-
Siapa yang merintis bisnis minuman sarang walet? Sebuah perusahaan ternama asal Bojonegoro berhasil menguasai pasar olahan sarang burung walet dalam bentuk minuman kemasan. Menariknya, cikal bakal minuman sarang burung walet pertama di Indonesia ini muncul dari pengalaman pribadi sang pemilik perusahaan.
-
Apa yang dijual di warung Bu Ratmini dan Pak Wiarji? Pak Wiarji bercerita, di warung itu ia dan istrinya menjual aneka makanan dan minuman. Namun tak semua makanan bisa mereka hidangkan. Bu Ratmini mengaku sudah tidak bisa lagi memasak gorengan karena keterbatasan fisik yang ia miliki.
-
Apa saja kuliner khas Jawa yang dijual di Warung Mbah Rajak? Warung Mbah Rajak menjual berbagai macam makanan tradisional Jawa, mulai dari kudapan, lauk pauk, hingga makanan berat dengan porsi kecil.
-
Kenapa Wulansari berbisnis olahan buah salak? Potensi ini memantik daya kreatif Wulansari untuk menambah nilai ekonomi buah salak.
-
Bagaimana Warung Bu Wartilah bisa naik kelas dan berkembang pesat? Diungkap dirinya, sejak tahun 1994 silam Wartilah sudah mengandalkan program pinjaman nasabah sampai Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk kemajuan usahanya. Menurut Wartilah, KUR benar-benar membantu dalam langkah permodalan, sehingga ia bisa membangun rumah makan seperti sekarang.
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
Meski begitu, tak sedikit masyarakat yang maish ragu untuk memulai bisnis waralaba. Hal ini karena keterbatasan informasi maupun rasa takut berlebihan akan risiko kerugian.
Berikut tips untuk terjun mengelola franchise makanan agar bisa menghasilkan uang:
1. Pilih Bisnis Sudah Kantongi Izin
Melansir dari laman cimbniaga.co.id, Minggu (16/10), bisnis produk untuk konsumsi tubuh seperti makanan dan minuman haruslah memiliki standar keamanan yang jelas dan terpercaya. Tujuannya agar produk bisni Anda terhindar dari potensi yang mengganggu kesehatan dan merugikan konsumen.
"Jika produk franchise makanan atau minuman yang ingin Anda miliki tidak memiliki izin keamanan resmi dari BPOM, Depkes, atau MUI maka bisa saja dikemudian hari Anda menerima tuntutan secara hukum atas produk yang kurang layak untuk dikonsumsi," jelas CIMB Niaga.
2. Pilih Franchise Makanan yang Terkenal
Selanjutnya, Anda harus memperhatikan nama atau brand yang sudah terkenal atau banyak dikenal oleh masyarakat. Dengan memilih brand terkenal, masyarakat akan tertarik untuk membeli produk makanan atau minuman tersebut karena merasa sudah sangat familiar.
"Dengan banyaknya masyarakat yang tertarik, Anda bisa dengan mudah mendapatkan potensi keuntungan yang besar. Sehingga kesuksesan pun ada di depan mata," jelas CIMB Niaga.
3. Pastikan Franchise Makanan yang Kredibel
Faktor terpenting dalam memilih bisnis franchise adalah mengenai kredibilitas produk dan perusahaan. Pastikan Anda memilih bekerja sama dengan produk yang sudah jelas terbukti kualitasnya dan memiliki kredibilitas yang baik.
Kredibilitas yang baik bisa dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan waralaba yang akan bekerja sama dengan baik biasanya transparan dalam hal keuangan karena bisnis tersebut benar-benar berjalan dengan baik.
"Selain melihat dari laporan keuangan perusahaan yang baik, Anda juga bisa mencari berbagai informasi dari berbagai sumber, internet contohnya.”
(mdk/idr)