5 Ciri Investasi Bodong yang Mudah Dikenali
Satgas Waspada Investasi (SWI) terus gencar memerangi praktik investasi ilegal atau bodong di Indonesia. Mengingat, telah banyak masyarakat yang dirugikan dari kegiatan investasi tas berizin tersebut.
Satgas Waspada Investasi (SWI) terus gencar memerangi praktik investasi ilegal atau bodong di Indonesia. Mengingat, telah banyak masyarakat yang dirugikan dari kegiatan investasi tas berizin tersebut.
Wakil Ketua I Satgas Waspada Investasi (SWI), Wiwit Puspasari mencatat, setidaknya ada lima ciri investasi bodong yang wajib diketahui masyarakat. Pertama, menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu singkat.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
-
Bagaimana cara memaksimalkan investasi untuk masa depan keuangan? Menjawab hal tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah BRI Prioritas lewat Wealth Management.
"Ini karena pengaruh budaya instan ya. Maunya serba cepat, termasuk kaya lebih cepet," ujarnya dalam webinar World Consumers Right Day 2022 di Jakarta, Selasa (15/3).
Kedua, menjanjikan bonus dari hasil perekrutan anggota baru. Cara kerja ini dikenal dengan istilah "member get member".
"Nah, ini kalau ada yang penawaran investasi member get member bisa ditengarai investasi ilegal," bebernya.
Ketiga, memanfaatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga publik figur untuk menarik minat masyarakat dalam berinvestasi. "Seperti, yang update sekarang binary option dimana melibatkan influencer publik figur," contohnya.
Legalitas Tak Jelas
Keempat, klaim tanpa risiko (free risk). Padahal, jelas Wiwit, setiap instrumen investasi memiliki risiko yang perlu diketahui investor.
"Kita tahu di setiap investasi pasti ada risiko yang melekat. Kecuali simpanan di bank yang itu jelas ada undang-undangnya di jamin oleh LPS," ucapnya.
Kelima, legalitas tidak jelas. Antara lain tidak memiliki izin usaha, izin kelembagaan seperti PT, Koperasi, Yayasan, dan lainnya, serta memiliki izin kelembagaan dan izin usaha namun melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izinnya.
"Itu dia ciri investasi ilegal yang harus diketahui supaya menjadi perhatian lebih untuk menilai investasi apakah aman atau ilegal tidak," tandasnya.
(mdk/bim)