5 Fakta di balik uang USD 100 baru
Amerika, pertama kali merilis mata uang dalam bentuk kertas pada tahun 1862 akibat kekurangan uang dalam bentuk koin.
The Fed, Bank Sentral Amerika Serikat, telah menyalurkan USD 100 baru ke seluruh lembaga keuangan sejak 8 Oktober 2013. Uang kertas USD 100 baru tersebut digarap keroyokan empat institusi pemerintah AS. Yakni, The Fed, Kementerian Keuangan, Biro Percetakan Negara dan Dinas Rahasia Amerika Serikat.
Amerika, pertama kali merilis mata uang dalam bentuk kertas pada tahun 1862 akibat kekurangan uang dalam bentuk koin. Saat itu uang yang dibutuhkan pemerintah sangat besar sebagai alat membiayai Civil War.
-
Apa yang digambarkan di koin Rp 100? Uang koin Rp100 menjadi salah satu artefak berharga bagi para kolektor dengan desainnya yang menampilkan rumah gadang, disertai dengan tulisan “Bank Indonesia” dan “Seratus Rupiah”.
-
Kapan Prodi Antropologi UGM masuk 100 besar dunia? Pada Kamis (18/4), Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) menduduki peringkat 51 dunia, dengan kata lain masuk dalam peringkat 100 besar dunia.
-
Mata uang apa yang menduduki peringkat teratas sebagai mata uang terkuat di dunia selain Dollar? Mata Uang Paling Tinggi di Dunia, Ternyata Bukan Dollar! Adanya daftar mata uang terkuat ini bukan hanya sekedar informasi, tetapi juga dapat menjadi referensi bagi pelaku bisnis, investor, dan analis ekonomi.
-
Kapan Ayu Ting Ting masuk daftar 100 wanita tercantik di dunia? Baru-baru ini, berita tentangnya menjadi salah satu dari 100 wanita tercantik di dunia tahun 2024 versi International Business Times menyebar luas.
-
Siapa saja selebriti yang dikalahkan Ayu Ting Ting dalam daftar 100 wanita tercantik di dunia? Selain Bella Hadid, Ayu juga berhasil mengungguli sejumlah selebriti ternama lainnya, seperti Dilraba Dilmurat dari Tiongkok, Ana de Armas, dan idola Korea, Jisoo BLACKPINK.
-
Kapan uang logam tertentu ditarik dari peredaran? Maka, dengan demikian terhitung sejak tanggal 1 Desember 2023 uang Rupiah logam tersebut tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Timbulnya kekurangan uang pada masa perang sipil diakibatkan banyaknya masyarakat yang menimbun koin dolar. Selain itu, ketidakpastian yang disebabkan oleh perang telah membuat nilai barang berfluktuasi secara drastis.
Koin, yang terbuat dari emas dan perak, menjadi primadona karena nilainya tidak akan banyak berubah. Ini yang membuat orang cenderung ingin menyimpannya sehingga uang koin mulai menghilang dari peredaran.
Pengembangan uang kertas dolar terus terjadi. Perubahan uang kertas dilakukan salah satunya dengan alasan untuk mencegah praktik pemalsuan.
Terbaru ialah pada mata uang USD 100 ini. Berikut fakta dibalik uang kertas USD 100 yang berhasil dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber.
Paling sering dipalsukan
Uang kertas USD 100 dikatakan oleh sejumlah pejabat AS menjadi pecahan yang paling sering dipalsukan di luar negaranya. Ini dapat terjadi karena luasnya sirkulasi mata uang pecahan ini.
Selain USD 100, pecahan mata uang yang juga sering dipalsukan ialah USD 20. praktik pemalsuan pecahan ini paling sering terjadi di dalam negeri AS.
Secara keseluruhan, menurut Direktur Bidang Uang Kertas The Fed, Michael J. Lambert, sekitar 0,07 persen dari keseluruhan nilai uang USD yang beredar telah dipalsukan.
Uang USD yang telah beredar saat ini nilainya mencapai USD 1,15 triliun. Sementara yang dipalsu senilai USD 80 juta.
Miliki 14 unsur pengaman
Pecahan USD 100 memiliki 2 unsur pengaman baru melengkapi yang telah ada sebelumnya. Unsur pengaman baru ini adalah benang pengaman 3-D dan lonceng pada botol tinta.
2 pengaman tambahan ini menambah unsur pengaman yang sudah ada yakni tanda air potret, benang pengaman, perubahan warna pada angka 100, cetakan timbul, warna emas 100, pencetakan mikro, lambang bank sentral Amerika, nomor seri, lambang FW, potret dan vinyet, simbol kebebasan serta warna dasar uang kertas itu sendiri.
Waktu cetak lebih dari 3 hari
Pemerintah Amerika menyadari konsekuensi dari keputusan bahwa mata uang negaranya menjadi cadangan devisa di semua negara membuatnya akan banyak dipalsukan. Untuk itulah maka diperlukan proses panjang untuk kesempurnaan.
Maka dari itu proses pembuatan mata uang ini tidaklah sebentar. Tercatat pencetakan uang ini memerlukan waktu lebih dari 72 jam.
Pasalnya, waktu 72 jam itu baru untuk tahap ketiga dari 14 tahap pembuatan.
151 tahun tidak pernah berubah
Sejak uang kertas dolar Amerika mulai diluncurkan telah terjadi sejumlah perubahan dan yang terbaru ialah USD 100 ini. Jika menilik dari tahun awal pembuatan uang kertas yakni 1862 maka uang kertas pecahan ini tidak pernah berubah sejak 151 tahun yang lalu.
Proses kajian perubahan pecahan USD 100 juga baru dimulai sejak 10 tahun belakangan ini. Oleh karena itu maka pecahan USD 100 menjadi yang terlama tidak pernah berubah.
Paling banyak dicari
Direktur Bidang Uang Kertas The Fed, Michael J. Lambert, mengatakan, secara global, jumlah permintaan akan pecahan USD 100 menjadi yang paling besar dibandingkan dengan pecahan dolar lainnya.
Michael menyebut, saat ini sudah tersebar sekitar 9 miliar lembar uang berdenominasi USD 100 di dunia atau setara Rp 10.112 triliun, dari total 33 miliar uang USD kertas berbagai pecahan.
Walaupun sudah menerbitkan uang USD 100 dengan desain baru, uang USD 100 model lama masih tetap berlaku. Michael berharap tidak terjadi kekhawatiran di masyarakat yang memegang USD 100 lama terhadap potensi uang tersebut tidak laku lagi setelah adanya uang baru.
Baca juga:
Ini wujud uang USD 100 yang baru
Tekan pemalsuan, The Fed keluarkan USD 100 baru
Bank sentral AS sebar 6,1 miliar USD 100 dengan desain baru