Wanita Ini Membawa Orang yang Sudah Meninggal ke Bank untuk Pinjam Uang
Seorang wanita di Brazil baru-baru ini ditangkap karena diduga membawa orang mati ke bank. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Yuk, simak fakta lengkapnya!
Wanita Ini Membawa Orang yang Sudah Meninggal ke Bank untuk Pinjam Uang
Erika de Souza Nunes, seorang wanita asal Brazil yang berusia 42 tahun baru-baru ini ditangkap karena kasus pencemaran nama baik terhadap mayat dan percobaan penipuan.Wanita paruh baya tersebut membawa orang yang telah mati ke bank dan mencoba untuk mendapatkan pinjaman bank atas nama orang tersebut.
Aksi nekat dari Erika tersebut seketika viral dan menghebohkan warga sekitar karena beredar rekaman video saat kejadian berlangsung di Bank.
Kronologi Awal
Pada tanggal 16 April lalu, Erika de Souza Vieira Nunes tiba di cabang Itaú Unibanco di Bangu, Rio de Janeiro untuk membantu Paulo Roberto Braga, seorang pria berusia 68 tahun untuk mendapatkan pinjaman bank sebesar $3.200 (Rp.51.659.040). Pria tua itu menggunakan kursi roda dan Erika mengaku sebagai keponakan sekaligus pengasuh utamanya. Pegawai bank segera menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Braga, karena Erika yang mengaku keponakannya harus menopang kepala Braga dengan tangannya. Ia benar-benar tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, tetapi Erika terus mengatakan kepada staf Bank bahwa ia pada dasarnya memang pendiam.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Bagaimana cara penipu mencuri uang dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita itu? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang 'secara simbolis laki-laki', menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita? Anehnya, wanita tersebut tidak dimakamkan dengan satu benda pun. Ini kemungkinan sesuai wasiatnya untuk dimakamkan tanpa mengubur serta barang-barang miliknya, tapi menurut ilmuwan hal semacam ini sangat aneh pada masa itu.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
“Paman, apakah kamu mendengarkan? Anda perlu menandatangani. Kalau tidak tanda tangan, tidak mungkin. Saya tidak bisa menandatangani kontrak untuk Anda, apa yang bisa saya lakukan akan saya lakukan. Tanda tangan disini, sama seperti dokumennya. Tanda tangani agar kamu tidak membuatku sakit kepala lagi,”
ucap Erika de Souza Vieira Nunes.
Pencemaran Nama Baik Terhadap Mayat
Akibat kejanggalan dari aksi Erika de Souza Vieira Nunes, pegawai teller bank saat itu mulai merekam kejadian aneh tersebut.
Erika terus mengatakan bahwa pria yang diakui sebagai pamannya itu baik-baik saja, hanya saja sedikit pendiam.
Namun, di sisi lain para pegawai bank sudah menghubungi layanan darurat dan juga polisi.
“Paman, apakah kamu merasakan sesuatu? Ia tidak mengatakan apa-apa, paman memang seperti itu. Jika kamu tidak baik-baik saja, aku akan membawamu ke rumah sakit. Apakah paman ingin pergi ke Unit Gawat Darurat lagi?”
ucap Erika.
Kesaksian Polisi
Hari ini, pengacara Erika de Souza Vieira Nunes mengatakan kepada wartawan Brazil bahwa fakta-fakta yang terungkap tentang Erika telah disalahpahami oleh sumber-sumber polisi. Ia mengklaim bahwa Paulo Roberto Braga masih hidup ketika Erika membawanya ke bank, dan bahwa pria itu meninggal selama proses persetujuan pinjaman, yang diduga akan dikonfirmasi oleh para saksi.
Polisi mengatakan sebaliknya, wanita berusia 42 tahun itu mengetahui bahwa pamannya telah meninggal ketika ia membawanya ke bank, Erika hanya mencoba menipu institusi tersebut. Rupanya, ia juga bukan keponakannya, tetapi hanya kerabat jauh. Saat ini pun masih belum jelas apakah Erika benar-benar pengasuhnya.