5 Faktor ini bisa dorong pergerakan pasar saham Indonesia lebih positif
Kinerja pasar saham dan pasar obligasi Indonesia bergerak melemah sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2018. Pelemahan ini disebabkan oleh normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat dan konflik dagang yang berkepanjangan.
Kinerja pasar saham dan obligasi Indonesia bergerak melemah sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2018. Pelemahan ini disebabkan oleh normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat dan konflik dagang yang berkepanjangan.
Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Krizia Maulan mengatakan, setidaknya terdapat 5 faktor yang dapat menunjang pergerakan pasar saham Indonesia ke arah yang lebih tinggi ke depannya. Pertama, ada kepastian dalam hal eksternal terkait konflik dagang dan normalisasi dari kebijakan moneter AS.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
"Kedua, kebijakan aktif dari Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Ketiga, kondisi fiskal yang saat ini sudah jauh lebih sehat. Di mana kenaikan pendapatan negara berada jauh di atas biaya dari belanja negara," ujarnya melalui siaran pers, Jakarta, Sabtu (15/9).
Faktor keempat dalam mendorong pasar saham adalah valuasi dari pasar saham Indonesia yang semakin atraktif, di mana posisi investor asing terhadap pasar saham Indonesia lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga diharapkan tekanan jual asing pun juga akan berkurang.
"Faktor kelima, situasi politik yang lebih kondusif untuk saat ini. Secara umum pasar negara berkembang, khususnya Indonesia akan diuntungkan dari stimulus ekonomi China dan jika ada perubahan nada kebijakan dari The Fed," jelasnya.
Baca juga:
Ini alasan Truba Alam Manunggal dihapus dari daftar emiten
Pinnacle Investment luncurkan reksa dana indeks XPTF
Gandeng BRI Finance dan SMF, Jamkrindo permudah karyawan dapat rumah
Aturan direvisi, UKM dan perusahaan rintisan dipermudah melantai di bursa saham
Jaga pasar modal dari gejolak dunia, investor RI diminta tumbuhkan nasionalisme
Kembangkan produk wealth management, Reli Sekuritas incar nasabah kaya RI
Hadirkan efisiensi, BRI kaji tambah satelit baru