5 Kesalahan umum wajib dihindari dalam berinvestasi
Investasi adalah sesuatu yang bisa berguna di masa depan, bukan sesuatu yang baru dimulai di masa depan. Anda harus ingat bahwa Indonesia punya pertumbuhan inflasi yang lumayan tinggi. Bila Anda menabung di bank dengan suku bunga 3 persen, sementara misalnya inflasi mencari 5 persen, ini artinya Anda rugi 2 persen.
Investasi adalah sesuatu yang bisa berguna di masa depan, bukan sesuatu yang baru dimulai di masa depan. Anda harus ingat bahwa Indonesia punya pertumbuhan inflasi yang lumayan tinggi. Bila Anda menabung di bank dengan suku bunga 3 persen, sementara misalnya inflasi mencari 5 persen, ini artinya Anda rugi 2 persen.
Oleh karena itu, orang-orang beralih pada investasi yang menawarkan keuntungan untuk mengatasi inflasi. Dari pada uang Anda dibiarkan mengendap, atau habis tanpa kamu Anda tahu ke mana larinya, lebih baik Anda putar supaya dapat keuntungan.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Siapa yang memberikan rekomendasi BUY untuk saham BBRI dengan target harga Rp6.150? Sementara itu, PT Verdhana Sekuritas dalam laporannya juga memproyeksikan harga BBRI mencapai Rp 6,150 dan merekomendasikan BUY. Proyeksi itu didapatkan berdasarkan metodologi DuPont, dengan tingkat bebas risiko sebesar 6,5%, biaya ekuitas sebesar 7,8%, beta 0,8x, dan ROA yang disesuaikan dengan CAR sebesar 18,0%.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
Dalam berinvestasi, selain keuntungan, risiko menjadi salah satu bagian yang tak terlepaskan. Hal ini kapan pun bisa terjadi, entah karena investor mengambil langkah yang keliru ataupun memang kondisi yang sedang tidak baik. Semua akan mengalaminya, baik investor pemula ataupun pemain lama.
Lalu, kesalahan apa saja sih yang sering dilakukan investor? Seperti dikutip dari Swara Tunaiku, berikut lima hal yang merugikan investor sehingga menjadi pengingat untuk dihindari:
Reporter: Fitriana Monica Sari
Sumber: Liputan6
Berorientasi jangka pendek
Banyak investor yang belum memahami esensi dari investasi. Adapun salah satu landasan investasi adalah jangka panjang untuk mendapatkan imbalan hasil yang besar.
Jadi, jangan hanya melihat kejadian-kejadian tahun lalu atau bahkan minggu lalu. Berkaca pada Warren Buffet, sebaiknya tidak hanya mengandalkan investasi jangka panjang, tapi juga investasi harian.
Melupakan inflasi
Yang harus dipahami investor adalah bahwa inflasi akan selalu ada. Coba ingat kembali Bank Sentral Amerika atau The Fed yang pernah melakukan langkah pengetatan moneter.
Akibat langkah tersebut, terjadi kenaikan inflasi. Untuk itu, sebaiknya investor memilih investasi saham karena akan terlindung dari inflasi.
Menghindari investasi di pasar modal
Pasar modal sudah terbukti selama bertahun-tahun memberikan imbal hasil yang cukup baik. Sayangnya, beberapa studi menunjukkan bahwa investor saat ini enggan atau merasa takut berinvestasi di pasar modal. Salah satu penyebabnya adalah krisis yang terjadi yang berakibat pada anjloknya bursa saham.
Sebenarnya, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Yang namanya risiko memang menjadi bagian dari investasi. Bahkan, terkadang banyak investor yang terlalu terpaku pada atraksi yang terpampang di indeks. Tidak heran kalau mereka lebih suka memegang uang tunai saja.
Padahal, seiring berjalannya waktu, uang tunai akan turun nilainya karena inflasi. Jika mau menunggu terjadi, akan sulit memastikan kapan terjadinya. Sebenarnya Indeks S&P 500 telah menguat 180 persen sejak krisis pada 2009 lalu.
Jarang evaluasi aset
Seiring berjalannya waktu, aset investasi selalu punya kemungkinan berubah nilainya, baik naik maupun turun. Untuk mengetahui nilai portofolio investasi, investor wajib melakukan pengecekan secara berkala. Selanjutnya, investor bisa memperbarui atau mengevaluasi portofolio dengan cara mengubah persentasi alokasi aset.
Investor harus menyesuaikan perubahan nilai yang ada. Selain itu, investor terlebih dahulu juga harus melakukan riset untuk mencari tahu potensial investasi yang bisa memberikan keuntungan banyak. Dengan demikian, risiko pun bisa diminimalisasi.
Memilih aset yang berisiko
Investor juga sering menempatkan dana terlalu besar pada instrumen yang berisiko tinggi. Contohnya adalah surat utang jangka panjang dengan bunga tinggi.
Tahukah kamu kalau surat utang tidak terlalu menguntungkan? Sayangnya, sudah banyak investor yang terjebak karena melihat surat utang dapat memberikan imbal hasil yang tinggi. Padahal, jenis investasi ini memiliki risiko yang besar.
Â
(mdk/bim)