5 Produk Kecantikan & Skincare Ini Ternyata Berasal dari Israel, Ada yang Dipakai Perempuan Indonesia?
Namun demikian, produk kecantikan atau skincare asal Israel ternyata juga banyak breedar di dunia.
Produk Israel yang diboikot oleh gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (DBS) salah satunya adalah HP, Puma, AXA Sabra, Siemens, hingga buah dan sayuran Israel.
5 Produk Kecantikan dan Skincare Ini Ternyata Berasal dari Israel, Ada yang Dipakai Perempuan Indonesia?
5 Produk Kecantikan dan Skincare Ini Ternyata Berasal dari Israel, Ada yang Dipakai Perempuan Indonesia?
Perang atau konflik antara Israel dan Hamas dari Palestina berdampak pada pemboikotan produk asal Israel.
Ini dilakukan dengan tujuan agar pertikaian antara Israel dan Hamas bisa dihentikan karena banyak memakan korban jiwa.
Produk Israel yang diboikot oleh gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (DBS) salah satunya adalah HP, Puma, AXA Sabra, Siemens, hingga buah dan sayuran Israel.
- Ini 7 Produk Skincare & Makeup dari Israel, Nomor 4 Paling Banyak Digunakan
- Ini Dia Produk Skincare Made In Israel, Pernah Anda Pakai?
- 6 Tempat Paling Berbahaya untuk Menyimpan Produk Skincare, Tak Baik untuk Kulit
- Ini Waktu yang Dibutuhkan Tiap Produk Skincare untuk Menunjukkan Hasil Menurut Dokter Kulit
Namun demikian, produk kecantikan atau skincare asal Israel ternyata juga banyak beredar di dunia.
Melansir dari berbagai sumber, berikut produk kecantikan yang ternyata milik Israel:
Ahava didirikan pada tahun 1988 silam. Produk kecantikan ini mengandung mineral alami dari laut mati yang dapat meningkatkan penampilan dan kesehatan kulit.
Produk Ahava juga sudah tersebar di beberapa negara di dunia, di antaranya Israel, Hongaria, Korea Selatan, Jerman, Singapura dan Filipina.
2. Sabon
Sabon didirikan di Israel pada tahun 1997. Lokasi pertamanya berada di Jalan Shenkin di Tel Aviv. Hingga kini lokasinya sudah tersebar di Haifa & Israel Utara, Tel Aviv, Yerusalem, Israel Selatan dan Hasharon.
Produk kecantikan dari Israel selanjutnya adalah Lavido. Produk ini diproduksi di Israel dan diekspor melalui distributor ke berbagai negara, antara lain Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Polandia dan Belanda.
Pendiri Lavido adalah ahli kimia tanaman, Ido Magal. Ido memiliki kesukaan dengan mempelajari kimia herbal dan tanaman sejak masih muda di kebun organik neneknya.
Dia mulai bertani di lahannya di Lembah Jezreel, Galilea, Israel untuk belajar dan mempraktekkan pengobatan herbal.
4. Christina Cosmetic
Merek skincare lainnya ada Cristina Cosmeceuticals didirikan pada tahun 1982 dan telah hadir di lebih dari 55 negara di dunia.
Produk asal Israel yang populer ini adalah krim peremajaan untuk area sekitar mata yang mampu mengubah penampilan sepenuhnya. Cristina juga berhasil meraih gelar 'Kosmetik Ramah Lingkungan Terbaik".
Krim perawatan Dr.Fischer merupakan produk yang dikenal dengan bahan-bahan alami. Pemilik produk ini bernama Fischer.
Dia bersama sang istri Dvora dulu menyewa sebuah pabrik di Bnai Brak, dekat Tel Aviv dan lahirlah produk Fischer Pharmaceuticals atau Dr.Fischer.
Saat ini perusahaan tersebut telah mempekerjakan lebih dari 700 orang dan telah mengekspor ke 30 negara. Sebelumnya, sejumlah perusahaan raksasa dunia turut menjadi korban boikot karana konflik Palestina vs Israel.
Terbaru, Burger King menghadapi tuntutan boikot usai ketahuan memberikan paket makanan gratis ke Tentara Israel.
"Burger King di Israel menghadapi seruan boikot setelah mereka mengunggah foto yang menunjukkan bahwa mereka menyumbangkan makanan gratis kepada tentara Israel di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan Hamas," tulis Newsweek.com dikutip Selasa (24/10).
Pada awal bulan Oktober ini, Burger King Israel secara terbuka memposting gambar ke halaman Instagram-nya yang memperlihatkan tentara Israel menerima makanan gratis.
Postingan tersebut muncul setelah Hamas memimpin serangan militan Palestina yang paling mematikan terhadap Israel dalam sejarah pada tanggal 7 Oktober.