Muncul Gerakan Boikot Burger King Usai Beri Bantuan Makanan ke Tentara Israel
Burger King Israel secara terbuka memposting gambar ke halaman Instagram-nya yang memperlihatkan tentara Israel menerima makanan gratis.
Postingan tersebut muncul setelah Hamas memimpin serangan militan Palestina yang paling mematikan terhadap Israel dalam sejarah pada tanggal 7 Oktober
Muncul Gerakan Boikot Burger King Usai Beri Bantuan Makanan ke Tentara Israel
Muncul Gerakan Boikot Burger King Usai Beri Bantuan Makanan ke Tentara Israel
Sejumlah perusahaan raksasa dunia turut menjadi korban boikot karana konflik Palestina vs Israel. Terbaru, Burger King menghadapi tuntutan boikot usai ketahuan memberikan paket makanan gratis ke Tentara Israel.
"Burger King di Israel menghadapi seruan boikot setelah mereka mengunggah foto yang menunjukkan bahwa mereka menyumbangkan makanan gratis kepada tentara Israel di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan Hamas," tulis Newsweek.com dikutip Selasa (24/10).
Pada awal bulan Oktober ini, Burger King Israel secara terbuka memposting gambar ke halaman Instagram-nya yang memperlihatkan tentara Israel menerima makanan gratis.
Postingan tersebut muncul setelah Hamas memimpin serangan militan Palestina yang paling mematikan terhadap Israel dalam sejarah pada tanggal 7 Oktober
"Kami berangkat untuk memperkuat bangsa Israel," tulis keterangan dalam postingan tersebut.
"Tim kami bekerja dengan tekun untuk terus mendonasikan ribuan makanan kepada para pahlawan kita. Burger King menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban," tulis Burger King.
Sontak postingan tersebut menuai kecaman dari warganet dunia. Bahkan, tak sedikit pengguna instagram yang mengampanyekan gerakan boikot terhadap Burger King.
"Mereka semua pantas untuk diboikot dan didivestasi, terlepas dari klaim bahwa cabang mereka di berbagai negara seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh bisnis lokal," tulis salah satu pengguna instagram.
merdeka.com
Pengguna lain berkomentar, "Boikot produk yang mendukung negara Teroris #Israel,” dan mendaftarkan sejumlah perusahaan, termasuk Burger King.
Hingga berita diturunkan, Newsweek telah menghubungi kantor pers Burger King melalui email untuk memberikan komentar.
Sebelumnya, gerakan untuk memboikot McDonald's (McD) terus menggemah di berbagai platform media sosial. Gerakan ini muncul usai McD Israel mengatakan di akun media sosialnya pekan lalu bahwa mereka telah memberikan sebanyak 4.000 makanan gratis kepada personel Pasukan Pertahanan Israel.
Sontak, McD Israel tersebut menghadapi seruan boikot dari berbagai negara muslim. Bahkan, gerakan boikot telah mendunia karena memberikan makanan gratis kepada tentara Israel setelah pecahnya perang melawan Hamas dipihak Palestina.
Melansir Newsweek.com, Jumat (20/10) banyak pengguna di platform X (sebelumnya Twitter) mengajak untuk memboikot McDonald's karena menyediakan makanan gratis untuk IDF, (pasukan militer Israel). Ini karena McDonalds dianggap telah terlibat dalam konflik, terutama jika menyangkut hilangnya nyawa orang yang tidak bersalah.
Pengguna X @NoOnesX_ menulis, "Jika McDonalds memberikan makanan gratis kepada Pasukan Pertahanan Israel dan bukan kepada mereka yang (terkena dampak) di GAZA, maka saya pikir seluruh Muslim di seluruh GLOBE harus memboikot McDonalds." ujar pengguna X @NoOnesX_Pengguna X lainnya, Hassaan Bokhari juga berkata, "Boikot McDonalds! Semua gerai McDonalds di Pakistan harus diambil tindakan untuk mendukung Palestina".