Gara-gara Israel Bombardir Palestina, Begini Kondisi Starbucks & McDonald's di Mekkah
Kondisi terkini restoran cepat saji McDonald's dan kedai kopi Starbucks asal Amerika Serikat usai seruan boikot.
Kondisi terkini restoran cepat saji McDonald's dan kedai kopi Starbucks asal Amerika Serikat di Mekkah, Arab Saudi usai seruan boikot.
Gara-gara Israel Bombardir Palestina, Begini Kondisi Starbucks & McDonald's di Mekkah
Kampanye aksi boikot terhadap beberapa produk pro Israel terus diserukan hampir di seluruh dunia.Gerakan boikot meluas tak hanya kepada produk Israel, tetapi juga perusahaan yang dilaporkan menyokong negara tersebut.
Kampanye itu ternyata cukup berdampak pada penurunan saham beberapa perusahaan yang menjadi sasaran boikot.
Video merekam kondisi kedai Starbucks dan McDonald's di Mekkah usai seruan aksi boikot, dibagikan oleh pemilik kanal Youtube Alman Mulyana. Simak ulasannya:
Kondisi Kedai Starbuck dan Mcdonalds di Mekkah
Melansir dari unggahan di kanal Youtube Alman Mulyana, membagikan video merekam kondisi terkini kedai Starbucks dan Mcdonald's di tengah aksi kampanye boikot.
Dalam video, Alman lebih dulu menunjukkan dua kedai kopi Strabucks di salah satu mall di Mekkah.
Setelah dikunjungi, dua kedai tersebut terpantau sepi pembeli.
Alman mengatakan, jika kedai kopi asal Amerika Serikat itu biasanya selalu ramai setiap harinya.
"Responsnya luar biasa berarti ya sampai sepi. Ini berarti salah satu bentuk solidaritas," kata Alman Mulyana.
"Luar biasa Starbucks sepi pengunjung. Kalau enggak ada isu pemboikotan dan sebagainya Starbucks itu paling ramai," tambahnya.
Setelah kampanye boikot ini menyebar, saham Starbucks juga dikabarkan mengalami penurunan hingga USD 91,4 per saham pada bulan Oktober.
Saham Starbucks turun menjadi USD 91,4 per saham pada tanggal 12 Oktober, yang merupakan harga paling rendah sejak kampanye boikot.
Kondisi Kedai McDonald's
Seruan boikot kedai McDonald's secara besar-besaran juga digaungkan.
Ini terjadi usai perusahaan makanan cepat saji itu terang-terangan memberikan makanan gratis kepada tentara Israel selama perang.
Dalam video yang dibagikan, Alman Mulyana juga menunjukkan kondisi terkini kedai McDonald's di Mekkah.
Terlihat kedai makanan cepat saji asal Amerika Serikat itu tidak ada pembeli sama sekali. Bahkan, pihak restoran sengaja menghilangkan nama merek di atas kedai.
"Ini (nama) McD yang atas ditutup. Enggak tahu tujuannya untuk mengelabui atau apa tapi namanya di tutup. Cuma enggak ada yang beli sama sekali di mana tempat lain ramai pembeli," kata Alman.
Saham McDonald's juga dilaporkan sempat jatuh ke level paling rendah pada bulan Oktober lalu.
Angkanya mencapai USD 245,5 per saham dan sampai saat ini terus menurun.
Penurunan ini bahkan disebut terus terjadi meskipun McDonald's telah menjelaskan bahwa tidak berhubungan dengan organisasi pro Israel.
Selain Starbucks dan McDonald's, beberapa perusahaan besar lain yang disebut pro-Israel juga mengalami penurunan saham.