80 Persen Pegawai Perbankan Harus Paham Teknologi
Direktur Manajemen Risiko PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bob Tyasika Ananta mengatakan saat ini dunia perbankan dihadapkan pada era baru digitalisasi, dalam rangka menyambut revolusi industri 4.0. Untuk itu, 80 persen pegawai bank dituntut untuk memiliki skill atau keahlian di bidang teknologi.
Direktur Manajemen Risiko PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bob Tyasika Ananta mengatakan saat ini dunia perbankan dihadapkan pada era baru digitalisasi, dalam rangka menyambut revolusi industri 4.0. Untuk itu, 80 persen pegawai bank dituntut untuk memiliki skill atau keahlian di bidang teknologi.
"80 persen pegawai perbankan dituntut untuk memiliki skill teknologi," kata dia saat menjadi pembicara dalam kuliah umum bertajuk "Perbankan Nasional di Tengah Disrupsi Era 4.0", di Auditorium Perbanas, Jakarta, Selasa (20/8).
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
-
Apa tujuan utama dari kerja sama BNI dan Bank Lampung? Kerja sama ditujukan untuk mendukung gerakan bangga buatan Indonesia (GBBI), dimana untuk seluruh transaksi dengan menggunakan KKI akan diproses melalui sistem pembayaran dalam negeri.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.
Dia mengungkapkan, di negara tetangga yaitu Singapura saat ini skill pegawai perbankan sudah mengalami pergeseran. Artinya, pegawai tidak hanya dibekali pengetahuan mengenai perbankan saja melainkan juga kemampuan teknologi.
"Di Singapura, kerja perbankan itu kemudian bukan kemudian berkurang tetapi skill set nya yang kemudian bergeser," ujarnya.
Menurutnya, hal yang sama juga saat ini sudah diterapkan khususnya di BNI. Sebab kata dia, teknologi dan manusia tidak akan dapat dipisahkan. Keduanya tidak dapat berdiri sendiri, sehingga meski teknologi sudah maju, manusia masih tetap akan dibutuhkan.
"Perbankan itu dua, satu teknologi kedua itu manusia. Dan dua ini tidak bisa one off, kalau misal teknologinya bagus manusianya enggak, tidak bisa optimal. Jadi, manusia dan teknologi," jelasnya.
Baca juga:
Kepala BKN Sebut Wacana PNS Kerja Dari Rumah Bisa Terjadi 20 Tahun Lagi
Kemenkeu Gandeng BKN Tingkatkan Pelayanan Kepegawaian Berbasis Teknologi
Jokowi: Data Adalah Jenis Kekayaan Baru Bangsa Kita
Dorong Pemanfaatan Teknologi, Jokowi Indikasikan Jumlah PNS Mulai Dirampingkan
Presiden Jokowi: RI Harus Kuasai Teknologi Hilirisasi untuk Lompati Bangsa Lain
4 Gadget Seru, Bisa Tingkatkan Mood