Ada Gejolak Ekonomi Global, Sri Mulyani Pede RI Menarik bagi Investor
Pusat krisis baru yang muncul antara lain, akibat naiknya tensi politik di Jepang-Korea, Argentina, Hong Kong, pembalikan kurva imbal hasil Amerika Serikat (AS), serta perang dagang AS-China yang berkembang menjadi Currency War. Kondisi-kondisi ini menyebabkan sumber risiko global makin meluas dan meningkat.
Perekonomian Indonesia semester I-2019 tumbuh sebesar 5,06 persen (yoy) di tengah pelemahan dan ketidakpastian ekonomi dunia. Kondisi global saat ini dipengaruhi oleh munculnya pusat krisis baru dan adanya tekanan perdagangan internasional.
Pusat krisis baru yang muncul antara lain, akibat naiknya tensi politik di Jepang-Korea, Argentina, Hong Kong, pembalikan kurva imbal hasil Amerika Serikat (AS), serta perang dagang AS-China yang berkembang menjadi Currency War. Kondisi-kondisi ini menyebabkan sumber risiko global makin meluas dan meningkat.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Meski demikian, penanaman modal di Indonesia dinilai masih cukup menarik bagi negara lain. "Dalam situasi gonjang-ganjing ini sebetulnya Indonesia cukup menarik. Capital flow justru mengalami kenaikan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (26/8).
Pada semester I-2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh kuatnya konsumsi dan kebijakan countercyclical belanja pemerintah. Stabilitas ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan laju inflasi pada Juli 2019 sebesar 3,32 persen, dengan nilai tukar rupiah yang relatif stabil.
"Kondisi ini dinilai akan menjaga tingkat konsumsi masyarakat dan mendukung stabilitas ekonomi," jelas Sri Mulyani.
Di sisi lain, kebijakan dovish dari the Fed serta kebijakan pemberian stimulus ekonomi dari European Central Bank (ECB) telah membuka ruang untuk mengalirnya modal ke emerging market, termasuk Indonesia. Kondisi ini memberi dukungan untuk penguatan nilai Rupiah.
Baca juga:
Hingga Juli 2019, Pemerintah Habiskan Rp92 triliun untuk Subsidi Energi
Penerimaan Perpajakan Sampai Juli 2019 Baru Capai 44 Persen dari Target
Sri Mulyani Beberkan Upaya Kemenkeu Kembangkan Ekonomi Syariah
Sri Mulyani Sebut Indonesia Berpeluang Kelola Rantai Pasok Jemaah Haji
KPK Periksa Irjen Kemenkeu Jadi Saksi Korupsi Pengadaan Kapal
Kasus Korupsi Pengadaan Kapal, Irjen Kemenkeu Diperiksa KPK