Ada Insentif Pajak Properti, Pemerintah Minta Masyarakat Mulai Belanja
Terlebih secara pendapatan, kelompok menengah atas ini memiliki pengeluaran yang lebih besar. Sehingga ketika konsumsi terhenti, maka dampaknya besar.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan pemberian insentif pajak pada sektor properti bertujuan untuk mendorong masyarakat kelas menengah atas untuk belanja. Sebab selama pandemi, konsumsi kelas ini mengalami penurunan tajam.
"Mereka tidak belanja, berhenti beli barang mewah seperti properti dan mobil," kata Suhasil dalam Webinar MNC Investor Group, Jakarta, Selasa (2/3).
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
-
Apa yang dibawa oleh mertua Indah Permatasari? Itu tadi deretan potret bahagia Indah Permatasari dibawakan oleh-oleh sama mertuanya.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.
-
Apa yang dijual oleh Ibu Rumah Tangga ini? Dhita, ibu rumah tangga di Tulungagung, Jawa Timur sempat kebingungan karena usaha toko jilbab yang ia jalankan bersama suami sepi akibat pandemi. Sementara itu, ia tak ingin melakukan PHK kepada para karyawannya. Selama pandemi, Dhita sendiri punya banyak waktu luang di rumah. Saat memikirkan usaha baru demi menyelamatkan nasib karyawan toko jilbabnya, tercetuslah ide berjualan olahan ikan tongkol.
-
Kenapa penghuni apartemen melaporkan bau menyengat? Ada komplain dari penghuni apartemen terkait bau menyengat, lalu koordinasi dengan pihak Security dan tim engineering
Padahal sektor properti ini bisa menggerakkan berbagai sektor yang terhambat akibat penyebaran virus corona dalam setahun terakhir. Sektor ini kata Suahasil bisa menggerakkan 185 sektor ekonomi lain seperti industri baja, pabrik semen, pabrik kimia, industri kayu, furniture dan sebagainya.
"Sektor properti memiliki multiplier efek yang kuat karena memiliki jaringan ke 185 sektor lainnya," kata dia.
Terlebih secara pendapatan, kelompok menengah atas ini memiliki pengeluaran yang lebih besar. Sehingga ketika konsumsi terhenti, maka dampaknya besar.
Untuk itu, kali ini pemerintah mendorong kelas menengah untuk membelanjakan uangnya dengan memberikan insentif. "Pemerintah memutuskan ingin kelompok yang lebih kaya mengeluarkan uang," kata dia.
Kelompok kelas bawah sudah berkonsumsi untuk menyambung hidup. Namun, dampaknya belum terlalu signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. "Yang termiskin membelanjakan lebih banyak tapi yang kaya menghabiskan uangnya sedikit," kata dia.
Maka, dia meminta masyarakat kelas menengah atas untuk segera membelanjakan uangnya. "Mari kita beri insentif, habiskan uang agar pabrik bekerja kembali," ajaknya.
Baca juga:
Insentif Pajak Gairahkan Pembelian Rumah karena Harga Lebih Murah
Menko Airlangga: Diskon Pajak Perumahan untuk Dorong Masyarakat Menengah Belanja
Insentif Pajak Perumahan Berdampak Positif ke Penciptaan Lapangan Kerja
Menko Airlangga: Pemberian Diskon Pajak Mobil Baru untuk Dongkrak Industri Manufaktur
Ragam Keuntungan Saat Pemerintah Tebar Diskon Pajak Mobil dan Hunian Kala Pandemi