Ada rasionalisasi, sejumlah Pemda dilarang rekrut PNS baru
Pemda dengan anggaran belanja pegawai di atas 50 persen dilarang merekrut PNS baru.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Yuddy Chrisnandi, mengatakan bagi daerah yang anggaran pegawainya di atas 50 persen dilarang melakukan penerimaan pegawai negeri sipil (PNS). Hal ini sebagai salah satu bentuk program rasionalisasi yang diwacanakan pihaknya.
"Bagi daerah yang anggaran pegawainya sudah di atas 50 persen untuk sementara dilarang melakukan rekrutmen pegawai, dalam bentuk apapun mengajukan pun tidak akan diproses. Merekrut honorer baru pun salah. Karena nanti BPKP akan memeriksa aturan penggunaan uang," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Rabu (8/6).
Menteri Yuddy mengungkapkan selama ini kualitas pembangunan daerah tak berkembang sebab penggunaan anggaran hanya bertumpu pada belanja pegawai. Ini jadi penyebab anggaran pegawai lebih besar daripada investasi pembangunan.
"Itulah yang menyebabkan kualitas pembangunan, di daerah ada yang mengalami penurunan. Modal investasi pembangunan lebih kecil dari yang dibelanjakan. Kenapa begitu? Karena ada belanja-belanja lain yang disisihkan untuk belanja honorer, yang sebetulnya sudah setop dari 2005 tapi kenyataan masih ada yang merekrut honorer itu akan menimbulkan persoalan baru dan bom waktu masa datang," tutupnya.
Baca juga:
Menteri Yuddy sebut 330.000 PNS bakal kena rasionalisasi tiap tahun
Rencana pengurangan satu juta PNS, Menteri Yuddy ikut arahan Jokowi
Heboh pengurangan 1 juta PNS, ternyata cuma wacana Menteri Yuddy
5 Pembelaan KemenPAN-RB soal polemik pemecatan satu juta PNS
PNS kena rasionalisasi dipersiapkan ikut pelatihan agar produktif
Begini tahap rasionalisasi jutaan PNS hingga dipensiundinikan
Kemenpan RB sebut rasionalisasi PNS bukan berarti pemecatan
-
Bagaimana cara Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Apa yang dilakukan PNM untuk nasabahnya? Kegiatan pemberangkatan Ibadah Umroh ini juga diberikan kepada 233 orang terdiri dari karyawan, nasabah, dan keluarga yang telah memberikan banyak kontribusi kepada perusahaan.
-
Apa yang dilakukan Kemenpan-RB untuk mencegah joki CPNS? Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abd Azwar Anas mengatakan, tes CPNS kedinasan telah dilaksanakan. Ia menyebut Badan Intelejen Negara (BIN) telah memulai tes. "Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).Mantan Bupati Banyuwangi ini mengaku Kemenpan-RB sedang menyiapkan formasi CPNS bagi fresh graduate untuk nasional dan Ibu Kota Nusantara (IKN)."Persiapannya sudah matang," tuturnya. Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.