AdaKami: Tidak Ditemukan Data Nasabah Korban Bunuh Diri Berinisial K
Pihaknya belum memperoleh identitas lengkap nasabah yang diduga bunuh diri karena terlilit utang.
Pihaknya belum memperoleh identitas lengkap nasabah yang diduga bunuh diri karena terlilit utang.
AdaKami: Tidak Ditemukan Data Nasabah Korban Bunuh Diri Berinisial K
Tidak Ditemukan Data Nasabah Korban Bunuh Diri Berinisial K
Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega mengaku belum memperoleh identitas lengkap nasabah yang diduga bunuh diri karena terlilit utang.
Dino menegaskan tidak ada debitur dengan inisial K yang kisahnya tengah menjadi perhatian publik.
- Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan
- Perkuat Literasi Keuangan, PNM Ajak Nasabah Lakukan 5 Hal Ini untuk Lindungi Data Pribadi
- Pendaftaran Resmi Ditutup, Ternyata Masih Ada Formasi CPNS dan PPPK Tak Ada Pelamar
- AdaKami Soal Debitur Bunuh Diri: Hingga Saat Ini Belum Ada Identitas Korban
"Sampai sekarang belum ada informasi tambahan mengenai korban (bunuh diri)," ucap Dino dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/9).
Dino menjelaskan, pihaknya telah menyisir database nasabah.
Namun tidak ditemukan dengan inisial K sebagaimana informasi yang beredar, berdasarkan unggahan akun @rakyatvsoinjol.
merdeka.com
Mengingat akun tersebut menerangkan korban berinisial K, berjenis kelamin pria.
Selain itu, K yang diduga bunuh diri ini pada bulan Mei lalu sudah berkeluarga dan memiliki anak berumur 3 tahun.
"Kita juga dalam file dengan data yang ada inisial K pinjaman sekian itu nggak ada," tegas Dino.
Untuk itu, pihaknya mengimbau bagi masyarakat yang mengetahui informasi lengkap terkait pria berinisial K agar melapor ke AdaKami.
Menurutnya, informasi terkait korban sangat diperlukan untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
"Jika ada pihak yang memiliki informasi terkait, kami mohon untuk segera menghubungi AdaKami melalui call center di 15000-77 atau email hello@cs.adakami.id dengan melampirkan bukti yang lengkap," kata Bernardino Vega.