Agus Marto bantah terlibat dalam akuisisi BTN oleh Bank Mandiri
"Saya sudah meninggalkan Bank Mandiri sejak 2010," ujar Agus Marto.
Upaya akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) disinyalir ada unsur campur tangan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama BMRI.
Menanggapi pernyataan tersebut, Agus Marto membantah keterlibatannya dalam aksi korporasi tersebut. "Saya sudah meninggalkan Bank Mandiri sejak 2010, terkait hal itu saya belum dapat berkomentar," tegasnya di Gedung BI, Jakarta, Senin (21/4).
Menurutnya, aksi korporasi tersebut sepenuhnya berada di tangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lantaran kedua perbankan itu merupakan perusahaan pelat merah. "Lembaga tersebut (BTN dan Mandiri) merupakan dua BUMN, mungkin bisa ditanyakan kepada menteri BUMN sedangkan otoritas (BI) hanya mengawasi secara prudensidal dan menjalankan fungsi kami," jelas dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Bank BTN, Satya Wijayantara mengungkapkan, dugaan tersebut dilihat dari dana akuisisi BBTN berasal dari obligasi rekapitalisasi yang dimilik BMRI.
"Ada peran Agus Marto juga karena kita diakuisisi bukan dengan dana segar dari Mandiri tapi obligasi rekap (obligasi rekapitalisasi) yang nilainya Rp 70 triliun tapi enggak ada pasar yang serap. Karena Agus Martowardojo juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri," kata Satya di Kantor Pusat BBTN, Harmoni, Jakarta Pusat.
Obligasi rekapitalisasi atau obligasi rekap merupakan obligasi diterbitkan pemerintah sehubungan dengan Program Rekapitalisasi Perbankan yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan permodalan bank-bank akibat krisis ekonomi akhir tahun 1997. BMRI merupakan salah satu bank penerima obligasi rekap dengan nilai mencapai Rp 70 triliun.
Per Desember 2013, di dalam neracanya, BMRI masih memiliki obligasi rekap senilai Rp 66,16 triliun. Wacana menggunakan obligasi rekap ini untuk membeli bank mulai muncul tahun 2012 lalu.
Baca juga:
Hatta: Rencana peleburan BTN-Bank Mandiri belum final
Lima alasan utama karyawan BTN tak sudi dilebur ke Mandiri
Tak terima akan dilebur ke Mandiri, pekerja BTN lapor Hatta
Giliran Agus Marto dituding di balik peleburan BTN-Mandiri
Dahlan dianggap bikin blunder melebur BTN-Mandiri
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kapan Alfred Budiman berhenti bekerja di bank? Saya kerja di bank itu sejak 2020 dan resign kemarin pada Mei 2023, karena dulu tiap bulan saya ada gaji yang masuk ke rekening. Nah kalau sekarang, saya justru harus nabung di tanggal gajian,” terangnya.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.