Airlangga Buka-bukaan soal Peluang RI Masuk Jurang Resesi: Hasil Survei, Kita Terendah di Dunia
Airlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Airlangga menyebut dalam survei probabilitas resesi Indonesia merupakan salah satu terendah di dunia.
- RK Posisi 3 dan Kaesang Tertinggal Jauh pada Survei Litbang Kompas untuk Pilkada Jakarta, Ini Respons Airlangga
- Airlangga Bantah Kabar Pemerintah Bakal Naikin Rasio Utang Negara hingga 50 Persen
- Airlangga Beri Rekomendasi Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki Jadi Bakal Calon Gubernur DKI
- Airlangga Sebut Resesi Ekonomi Jepang Malah Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Airlangga Buka-bukaan soal Peluang RI Masuk Jurang Resesi: Hasil Survei, Kita Terendah di Dunia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Dia menyebut dalam survei probabilitas resesi Indonesia merupakan salah satu terendah di dunia.
Airlangga menuturkan negara yang berpeluang masuk jurang resesi.
Negara tersebut antara lain, Jerman sebesar 60 persen, Italia 55 persen, Eurozone 40 persen, Inggris 40 persen
Lalu disusul Thailand 30 persen, Prancis 22,5 persen, Rusia 17,5 persen, Mexico 15 persen, Korea Selatan 15 persen. Sementara Indonesia hanya sekitar 1,5 persen.
"Nah kalau dilihat dari apakah dengan terjadinya berbagai ketidakpastian negara kita akan mengalami resesi? Dari berbagai survei probabilitas resesi kita terendah salah satu terendah di dunia,"
kata Airlangga dalam acara Percepatan, Penyelesaian dan Pra Evaluasi PSN, Jakarta, Selasa (14/5).
merdeka.com
Dari segi inflasi, Airlangga bilang, Indonesia masih relatif cukup baik, apabila dibandingkan dengan Rusia sebesar 7,7 persen, Afrika Selatan 5,3 persen, India 4,9 persen, Brasil 3,7 persen, Australia 3,6 persen. Sedangkan inflasi di Indonesia hanya sebesar 3 persen.
"Di Indonesia 3 persen, inflasi kita terendah. Nah inflasi kita salah satu terendah yang di bawah kita hanya Korea dan Jerman," bebernya.
Sedangkan dari sisi PM Manufaktur Indonesia juga relatif tinggi di 52,9 persen. Angka ini jauh di atas beberapa negara lain termasuk Amerika Korea Selatan, Inggris, hingga Jepang.
"Manufaktur PMI kita juga relatif tinggi di 52,9 itu jauh di atas beberapa negara lain termasuk Amerika Korea Selatan, Inggris bahkan juga di atas Jepang,"
terang dia.
merdeka.com
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I tahun 2024 mencapai 5,11 persen year on year (yoy).
Pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023.
Menurut Airlangga, capaian ini merupakan salah satu yang tertinggi selama ini.
Solidnya pertumbuhan ekonomi ini juga diafirmasi oleh berbagai Lembaga Rating yang memberikan assesmen positif bahwa ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil, serta Inflasi yang terkendali.
"Ekonomi Indonesia secara spasial menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Ekonomi di Wilayah Timur juga mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi,"
tuturnya.
merdeka.com
Tiga kelompok provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Maluku dan Papua 12,15 persen, Sulawesi 6,35 persen dan Kalimantan 6,17 persen.
"Pertumbuhan ekonomi di ketiga wilayah tersebut utamanya didorong oleh kegiatan Pertambangan, Industri Logam, dan Pembangunan IKN," tutup Airlangga.