Airlangga Minta Kemendag Lirik Inggris Sebagai Tujuan Ekspor
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Kementerian Perdagangan menyasar Inggris sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia. Mengingat, saat ini Inggris sudah resmi keluar dari Uni Eropa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Kementerian Perdagangan menyasar Inggris sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indonesia. Mengingat, saat ini Inggris sudah resmi keluar dari Uni Eropa.
Menurutnya, Indonesia tentu memiliki potensi besar untuk masuk ke pasar ekspor Inggris. Sebab itu, dia meminta agar Kemendag bergerak cepat untuk bisa menyelesaikan perjanjian perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto meyakinkan para pengusaha AS tentang iklim investasi di Indonesia? Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Menko Airlangga.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
"Setelah Inggris keluar dari Uni Eropa, kita memiliki potensi karena kita memiliki modal pokoknya, dengan berbagai CEPA diharapkan bisa mendorong realiasi lebih cepat," kata dia dalam Raker Kemendag 2021, Kamis (4/3).
Tak hanya perjanjian CEPA dengan Inggris saja, Kemendag juga bisa menjalin kerja sama perdangan dengan negara-negara Eropa lainnya. Selain itu, Indonesia bisa melirik pasar ekspor ke negara lainnya seperti Kanada.
"Tentu berbagai strategi yang dilakukan pemerintah dan Kemendag perlu didukung semua stakeholder. Saya yakin forum ini bisa membuat langkah-langkah aksi," ungkapnya.
Saat ini, Indonesia telah memiliki kerja sama CEPA dengan Korea Selatan dan Australia. Indonesia juga bisa memanfaatkan kerja sama perdangan melalui Regional omprehensive Economic Partnership bersama dengan negara Asean dan lima mitra dagang utama.
"Kita sudah menyelesaikan RCEP, kemudian berbagai fasilitas FTA, CEPA. GSP tentu menjadi tantangan untuk limited trade aggrement tapi tentu kita harus melihat mana yang bisa jadi quick win," jelas dia.
Baca juga:
Mendag Lutfi Pastikan Indonesia Punya Tata Niaga yang Tertib
Pemerintah Bentuk Dewan Penunjang Ekspor, ini Fungsinya
Kampanye Benci Produk Asing, Jokowi Diingatkan 6 Tahun Pembangunan Banyak Impor
Tolak Kampanye Benci Produk Luar, Produk Asing Harus jadi Motivasi Berkompetisi
Bos BKPM: Indonesia Kaya Tapi Tak Pernah Jadi 10 Besar Negara Pemain Global
Stok Menipis, Dishanpan Jateng akan Impor Bawang Putih dari China