Airlangga Minta Sektor Pelayaran Adaptasi dengan Transformasi Digital
Hal ini diperlukan agar sektor pelayaran dan kepelabuhanan dapat menghadapi tantangan yang sebelumnya terjadi berupa terganggunya supply chain logistic.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sektor pelayaran dan kepelabuhanan harus beradaptasi dengan transformasi digital agar dapat menghadapi tantangan setelah COVID-19. Hal ini diperlukan agar sektor pelayaran dan kepelabuhanan dapat menghadapi tantangan yang sebelumnya terjadi berupa terganggunya supply chain logistic.
"Ekonomi digital tumbuh menjadi kekuatan baru dan diyakini dapat terus tumbuh lebih besar. Sektor pelayaran dan kepelabuhanan diharapkan harus segera beradaptasi dengan transformasi ini," kata Airlangga di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (29/10).
-
Bagaimana Menko Airlangga menanggapi pentingnya pengembangan talenta digital di Indonesia? Menko Airlangga juga menjelaskan digital talent menjadi perhatian Pemerintah Indonesia Dorong adanya Co-working space
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi multistakeholders untuk meningkatkan digitalisasi dan inklusi keuangan di wilayah pedesaan? Upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital tersebut juga akan mendorong peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia. Tercatat, menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia sendiri pada tahun 2022 telah mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025. "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Dia menjelaskan, peningkatan permintaan kapal logistik antar negara, persediaan kontainer yang terbatas, serta pelabuhan internasional yang mengalami bottleneck. Dalam upaya menerapkan digitalisasi kepelabuhanan dan memperbaiki kondisi logistik di Indonesia, pemerintah pun telah membangun National Logistic Ecosystem (NLE).
Ekosistem ini akan menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen baik internasional maupun domestik yang berorientasi pada kerjasama antar instansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, serta didukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik terkait dan menghubungkan sistem-sistem logistik yang telah ada. Dengan demikian, eksportir dan importir hanya perlu melakukan transaksi melalui sebuah platform daring NLE.
"Dengan NLE, diharapkan dapat terjadi efisiensi pemrosesan logistik dan penurunan biaya logistik nasional yang ditargetkan turun dari 23,5 persen menjadi sekitar 17 persen pada tahun 2024 sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Penataan Ekonomi Logistik Nasional," imbuhnya.
Selain membangun NLE, upaya pemerintah dalam mendorong transformasi digital adalah melalui pembangunan infrastuktur digital, mulai dari pembangunan jaringan fiber optic Palapa Ring dan penyediaan Base Transceiver Station (BTS), pengembangan akses internet dan ekosistem TIK, perluasan akses 4G dan 5G hingga pembangunan satelit multi fungsi Satria yang direncanakan akan mulai beroperasi tahun 2023.
Transformasi digital juga membutuhkan talenta digital yang kompeten sebagai pelaksananya. Untuk itu, pemerintah juga telah menggelar berbagai program simultan untuk meningkatkan jumlah talenta digital di Indonesia, seperti Digital Talent Scholarship yang menyediakan 100 ribu beasiswa per tahun, Program Kartu Prakerja yang bisa dimanfaatkan untuk upskilling atau reskilling di bidang digital oleh para pencari kerja, serta Insentif Super Tax Deduction kepada industri yang turut melaksanakan kegiatan vokasi.
"Dengan demikian kita mendorong perkembangan tidak hanya pada infrastruktur kapal dan pelabuhan, tetapi secara pararel juga terbangunnya infrastruktur digital," tandasnya.
Baca juga:
Menyiasati Bisnis Gym yang Anjlok Saat Pandemi
Kemendag Pastikan Kripto Layak Jadi Investasi
Aset Kripto Ramai Disebut Haram, Ini Kata Bappebti
Hari Sumpah Pemuda, Menkominfo Ajak Anak Bangsa Kuasai Teknologi dan Ruang Digital
Menkop Teten: Potensi Ekonomi Digital Rp1.700 T RI, Jangan Sampai Dimanfaatkan Asing
Sektor Jasa Keuangan Kedua Terbanyak Sebagai Target Serangan Siber