Airlangga Sebut Digitalisasi Motor Penggerak Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, industri berbasis teknologi dan digitalisasi saat ini tengah berkembang pesat akibat perubahan kebiasaan masyarakat. Menurutnya, hal ini bisa menjadi motor baru dalam menggerakkan ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, industri berbasis teknologi dan digitalisasi saat ini tengah berkembang pesat akibat perubahan kebiasaan masyarakat. Menurutnya, hal ini bisa menjadi motor baru dalam menggerakkan ekonomi.
"Perkembangan global telah mendorong ekonomi digital sebagai kekuatan baru. Tentu ini berdampak di sektor ekonomi dan kehidupan sehari-hari serta memberikan optimisme kepada pelaku ekonomi," katanya di Jakarta, dikutip Antara, Minggu (21/11).
-
Bagaimana Menko Airlangga menanggapi pentingnya pengembangan talenta digital di Indonesia? Menko Airlangga juga menjelaskan digital talent menjadi perhatian Pemerintah Indonesia Dorong adanya Co-working space
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi multistakeholders untuk meningkatkan digitalisasi dan inklusi keuangan di wilayah pedesaan? Upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital tersebut juga akan mendorong peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia. Tercatat, menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia sendiri pada tahun 2022 telah mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025. "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Di mana Huawei berperan dalam penguatan ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
Airlangga menyebutkan sekitar 41,9 persen dari total transaksi ekonomi digital di ASEAN selama 2020 berasal dari Indonesia dan mayoritas disumbang oleh transaksi e-commerce sekaligus perbankan digital, dan uang elektronik. Transaksi ini diprediksi meningkat pada tahun ini dengan peningkatan terbesar pada e-commerce sebesar 48,4 persen (yoy), uang elektronik sebesar 35,7 persen (yoy), dan perbankan digital sebesar 30,1 persen (yoy).
Selain itu, berbagai sektor mulai dari transportasi dan pengiriman makanan atau ride hailing, media online, travel, edutech, healtech dan fintech juga terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan laporan World Bank pada 2020, pengguna aktif aplikasi edutech di Indonesia tumbuh mencapai 200 persen dengan contoh programnya berupa Kartu Prakerja yang telah diakses oleh lebih dari 75 juta masyarakat.
Oleh sebab itu, pemerintah terus mendukung pengembangan ekonomi digital melalui Indonesia Digital Roadmap 2021-2024, Making Indonesia 4.0, Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025, dan Action Plan Inovasi Keuangan Digital 2020-2024.
Saat ini Indonesia telah memiliki 2.306 start-up serta memiliki satu decacon yaitu GoTo dan 10 unicorn yang berhasil menempatkan Indonesia dalam urutan ke-5 negara dengan jumlah start-up terbesar di dunia. "Artinya ekosistem digital Indonesia sangat kondusif dengan berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan," ujarnya.
Terlebih lagi, pada 2030 Indonesia akan memasuki bonus demografi yaitu 64 persen terdiri dari generasi usia produktif dengan karakteristik yang kreatif, adaptif, dan inovatif sehingga membuka peluang positif menjadi lebih luas. Hal itu terjadi karena industri berbasis teknologi dan digitalisasi membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang bertalenta dan technopreneur.
"Peluang ini harus dimanfaatkan oleh generasi muda dan menjadi inspirasi untuk menggali potensi pengetahuan dan keterampilan," tandasnya.
Baca juga:
Kemendag Dorong UMKM Go Digital Agar Kuasai Pasar Dalam Negeri
Simak Daftar Aset Kripto Sesuai aturan Bappebti
Cara Terbebas Cek Kartu Identitas dan Boarding Pass di Bandara Soekarno-Hatta
Menko Airlangga Sebut RI Kini Miliki 8 Unicorn dan 1 Decacorn, Apa Saja?
38,7 Persen Investasi Digital di Asia Tenggara Dikuasai Indonesia
Gubernur BI: Digitalisasi Kunci Akselerasi Pemulihan Ekonomi