Airlangga Sebut Resesi Ekonomi Jepang Malah Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Sebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Sebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
- Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang
- Airlangga Ungkap Peringkat Daya Saing Indonesia Lampaui Jepang hingga Inggris
- Airlangga Buka-bukaan soal Peluang RI Masuk Jurang Resesi: Hasil Survei, Kita Terendah di Dunia
- Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Airlangga Sebut Resesi Ekonomi Jepang Malah Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Airlangga Sebut Resesi Ekonomi Jepang Malah Untungkan Indonesia
Kabar mengejutkan di awal 2024 datang dari dua negara ekonomi terbesar dunia. Sebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bilang resesi ekonomi yang terjadi di Jepang justru menguntungkan Indonesia.
Alasannya suatu negara akan menggenjot kegiatan investasi untuk mendongkrak perekonomian agar keluar dari jurang resesi.
"Justru dengan resesi di sana, saya berharap investasi dari sana akan semakin mengalir," kata Airlangga kepada awak media di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, ditulis Selasa (20/2).
Maka dari itu, Indonesia berpeluang besar menjadi salah satu negara tujuan investasi dari pemerintah maupun perusahaan asal Jepang.
Mengingat, stabilitas politik mau pun ekonomi di kawasan Asia Tenggara dan ASEAN yang relatif terjaga.
"Kalau dalam waktu resesi, mereka butuh pertumbuhan ekonomi, dan mereka akan melihat yang salah satu region yang masih bisa tumbuh adalah ASEAN," kata Airlangga.
Meski demikian, resesi ekonomi Jepang juga berpotensi mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional Indonesia.
Pasalnya, Jepang merupakan salah satu negara mitra dagang utama Indonesia.
Sebaliknya, resesi ekonomi di Inggris memberikan dampak yang relatif minim karena hubungan kerja sama dengan Indonesia masih terbatas.
"Kalau ekonomi Jepang dan kalau Inggris kan relatif perdagangan kita tidak terlalu besar, yang sangat berpengaruh tentu Jepang," kata Airlangga.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi di Jepang pada kuartal IV-2023 terkontraksi sebesar 0,4 persen (yoy).
Padahal pada kuartal III-2023 ekonomi Jepang sudah turun 3,3 persen (yoy).
Sehingga secara teknis, Jepang mengalami resesi.
Mengingat kontraksi 2 kuartal berturut-turut biasanya dianggap sebagai definisi resesi teknis.