Airlangga Targetkan Ekspor Tenun dan Batik Naik 10 Persen di 2019
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menargetkan ekspor produk tenun dan batik naik 10 persen pada tahun ini. Tercatat, ekspor kedua komoditas asli nusantara di 2018 mencapai USD 53,3 juta.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menargetkan ekspor produk tenun dan batik naik 10 persen pada tahun ini. Tercatat, ekspor kedua komoditas asli nusantara di 2018 mencapai USD 53,3 juta.
Menurutnya, tenun dan batik Indonesia merupakan produk dengan nilai tambah yang tinggi. Oleh sebab itu, wajar jika nilai ekspornya meningkat setiap tahun.
-
Batik apa yang Arumi Bachsin kenakan di pameran kerajinan? Arumi Bachsin hadir di pameran tersebut mengenakan batik khas dari Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
-
Kapan motif batik kawung diciptakan? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Bagaimana Kustini Sri Purnomo memperkenalkan batik khas Sleman? Guna memperkenalkan motif batik tersebut, Kustini mencetuskan gerakan Beli Batik Sleman pada tahun 2020.
-
Bagaimana Mbok Mase merekrut perajin batik? Ketika berkecimpung dalam dunia usaha batik, Mbok Mase juga berperan dalam merekrut para perajin batik. Dalam merekrut perajin, ia banyak mengambil warga Kampung Laweyan.
-
Apa yang digambarkan dalam Batik Ciwaringin ? Dalam selembar batik khas Ciwaringin terdapat perjuangan rakyat melawan penjajahan. Kenalan dengan Batik Kuno Ciwaringin khas Cirebon, Gambarkan Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan hingga Perjuangan Santri Lawan Belanda Batik, seni tekstil khas Indonesia yang telah memukau dunia. Keindahan dan motifnya tak terpisahkan dari warisan budaya bangsa selama berabad-abad, seperti di Kecamatan Ciwaringin.
-
Bagaimana batik Ciwaringin dibuat? Sejak dulu, batik Ciwaringin dibuat secara terbatas oleh para santri. Mereka memanfaatkan apapun yang ada, termasuk dedaunan dan batang akar untuk mewarnai kain batik. Bahan-bahan tersebut banyak ditemukan di sekitar pesantren seperti kulit mahoni, kulit manga, kulit buah rambutan, kulit jengkol, kulit manggis, kulit tegeran, kulit merbau, kulit tingi, kulit jolawe, kulit secang, dan akar mengkudu.
"Kita targetkan tahun ini naik 10 persen. Ini kan high fashion, itu nilai tambahnya tinggi dan sangat unik. Ini tekstil bukan sebagai komoditas," ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (20/3).
Dia menjelaskan, selama ini ekspor tenun dan batik Indonesia mayoritas ke negara-negara maju seperti Jepang, Belanda dan Amerika Serikat (AS). Namun dengan desain yang semakin beragam, diharapkan bisa menarik lebih banyak negara untuk membeli tenun dan batik Indonesia.
"Apalagi sekarang ini kemampuan dari kain dan lain-lain sudah banyak format dan bentuknya," kata dia.
Selain itu, Airlangga juga meminta para pengerajin serta pengusaha tenun dan batik untuk terus berinovasi, khususnya dalam hal bahan baku. Sehingga, tenun dan batik Indonesia bisa bersaing dengan produk sejenis dari negara lain.
"Tadi juga sudah ada substitusi dari sutra dan pabriknya sudah ada di sukoharjo. Ini didorong untuk berani memakai material baru, sehingga dari segi desain dan kenyamanan dipakai semakin meningkat," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Yuk, Kenalan dengan Logo Baru Kobe dan Kemasan Teranyar BonCabe!
Kain Lurik Berpotensi Jadi Produk Andalan Ekspor RI Selain Batik
Lestarikan Tenun Asli Tanah Air, PT Sarinah Gelar Pekan Lurik Indonesia
Deretan Merek dengan Kampanye Terbaik 2019
2019, Produksi Keramik Lokal Ditargetkan Capai 440 Juta Meter Persegi
Bus Listrik Moeldoko Mulai Produksi Massal Mei 2019