Akar Masalah Maraknya Dukun Pengganda Uang di Indonesia
Faktor himpitan ekonomi hingga keterampilan kerja yang rendah juga mendorong masyarakat tergoda aksi penipuan berkedok penggandaan uang. Ini karena ketidakmampuan mereka dalam menghadapi persaingan dunia kerja.
Pembicaraan mengenai pembunuhan dengan motif penggandaan uang di Banjarnegara tengah viral di sosial media. Tercatat, 12 orang tewas akibat perbuatan tipu-tipu dukun penggandaan uang tersebut.
Sebelumnya, polisi juga berhasil mengungkap masih kasus pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan alias Aki, dukun pengganda uang asal Cianjur. Dalam kasus ini sebanyak 11 orang tewas di tangan dukun penggandaan uang tersebut, korban umumnya merupakan para TKW.
-
Kenapa penting untuk belajar mencari uang sejak dini? Kebiasaan miliarder dunia berikutnya yang patut dicontoh ialah belajar mencari uang sejak dini. Dengan cara tersebut Anda selangkah lebih awal maju dalam hal mengatur keuangan. Manfaat lainnya, bisa menghasilkan pendapatan tambahan sejak dini sejak dini. Bahkan, dalam kurun waktu tertentu Anda mengetahui strategi-strategi mencari uang lebih efektif sejak usia muda.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Bagaimana cara uang kertas Yen terbaru dicetak agar sulit dipalsukan? Yen dikemas menggunakan teknologi hologram 3D untuk melawan pemalsuan yang sering terjadi dan banyak memakan korban penipuan.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, maraknya fenomena penipuan berkedok penggandaan uang diakibatkan oleh literasi keuangan masyarakat yang masih rendah. Hal ini mengakibatkan masyarakat rentan menjadi korban penipuan investasi bodong hingga penggandaan uang.
Mengutip laman OJK, literasi keuangan (financial literacy) merupakan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan akan lembaga, produk dan layanan jasa keuangan, yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan.
"(Literasi keuangan) yang masih rendah di sebagian masyarakat, sehingga mudah percaya jalan instan menjadi kaya dengan cepat," ungkapnya saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Kamis (6/4).
Selain itu, faktor himpitan ekonomi hingga keterampilan kerja yang rendah juga mendorong masyarakat tergoda aksi penipuan berkedok penggandaan uang. Ini karena ketidakmampuan mereka dalam menghadapi persaingan dunia kerja.
"Sehingga terpikir untuk pergi ke dukun. Biasanya terjadi di kantong-kantong kemiskinan di desa," pungkasnya.
Kisah Dukun Pengganda Uang
Sebelumnya, kasus penggandaan uang kembali menggegerkan publik. Kali ini dilakukan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Slamet mempromosikan jasa penggandaan uangnya melalui media sosial Facebook oleh orang kepercayaannya bernama BS.
Kemudian, BS akan mengatur pertemuan korban dan Slamet. Korban akan mendatangi kediaman Slamet dengan membawa sejumlah uang untuk dilipatgandakan dan melakukan serangkaian prosesi ritual.
"BS sudah kami tangkap. BS tugasnya mengupload bahwa Slamet memiliki kemampuan menggandakan uang. BS ini lah yang mempertemukan ke Slamet, jadi dia perannya turut ikut serta juga," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Selasa (4/4).
Namun, kenyataannya uang yang telah diberikan tidak dilipatgandakan, melainkan dinikmati untuk kepentingan pribadi. Ketika korban menagih uang yang dijanjikan, Slamet justru membunuh korban menggunakan minuman potasium yang dicampur dengan obat penenang.
(mdk/idr)