Akhir pekan, Rupiah dibuka menguat 50 poin di Rp 13.725 per USD
Rupiah berpotensi kembali melemah seiring kepastian kenaikan suku bunga The Fed.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dibuka menguat 50 poin di perdagangan hari ini, Jumat (20/11). Rupiah dibuka 13.725 per USD dan menguat dibandingkan penutupan hari sebelumnya yaitu di Rp 13.775 per USD.
Data Bloomberg mencatat, Rupiah masih terus bergerak menguat di pagi ini.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan laju Rupiah ke depannya masih akan menunjukkan pelemahannya jelang akhir pekan seiring dengan outlook kian pastinya The Fed untuk menaikkan suku bunganya pada bulan Desember 2015.
Di sisi lain, pelemahan laju Rupiah juga dipicu imbas masih melemahnya laju Euro seiring dengan maraknya ekspektasi akan adanya stimulus dari ECB dan penantian terhadap approval program reformasi APBN Yunani untuk mendapatkan dana talangan dari para kreditur senilai 86 miliar euro.
Jelang penutupan perdagangan, sejumlah mata uang terlihat masih mencoba menguat terhadap USD antara lain EUR, GBP, JPY, dan CHF namun, belum cukup mampu mengangkat laju Rupiah yang masih di zona merah.
Bahkan rilis tetapnya suku bunga LPS di mana tingkat bunga penjaminan di bank umum untuk simpanan rupiah sebesar 7,5 persen, valuta asing sebesar 1,25 persen, dan tingkat bunga penjaminan untuk BPR dalam bentuk simpanan rupiah sebesar 10 persen tidak juga mampu mengangkat Rupiah.
"Tampaknya beberapa sentimen positif yang ada kurang kuat membuat laju Rupiah untuk beranjak dari zona merah. Padahal peluang untuk berbalik arah menguat cukup terbuka namun, tidak dapat dimanfaatkan oleh Rupiah. Untuk itu, tetap mewaspadai dan cermati sentimen yang akan muncul yang dapat membuat laju Rupiah masih akan melanjutkan pelemahannya. Laju Rupiah di bawah target support 13.778. Rp 13.794-13.777 (kurs tengah BI)," ujarnya dalam riset harian.
(mdk/idr)