Alasan 40 Bhikkhu Jalan Kaki dari TMII ke Borobudur
Ada alasan mendasar ritual yang disebut Thudong itu diberangkatkan dari TMII, Jakarta.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko turut menyambut kedatangan 40 Bhikkhu di Sasana Langen Budoyo, TMII.
- Melihat Ritual Umat Buddha di Candi Borobudur Jelang Waisak, Dihadiri Para Bhiksu Tudhong dari Berbagai Negara
- Momen Bhikkhu Thudong Bertemu Cucu Jenderal Gatot Subroto Saat Tiba di Semarang
- FOTO: Persiapan 40 Biksu Sebelum Ritual Thudong Jalan kaki ke Candi Borobudur untuk Sambut Tri Suci Waisak 2568 BE
- Mengenal Ritual Pabbajja Samanera di Candi Borobudur, Latihan Umat Buddha Tinggalkan Keduniawian
Alasan 40 Bhikkhu Jalan Kaki dari TMII ke Borobudur
Sebanyak 40 Bhikkhu atau yang berasal dari berbagai negara akan melakukan ritual dengan berjalan kaki dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menuju Candi Borobudur.
Ada alasan mendasar ritual yang disebut Thudong itu diberangkatkan dari TMII, Jakarta.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko turut menyambut kedatangan 40 Bhikkhu di Sasana Langen Budoyo, TMII. Seluruhnya akan berangkat menuju Candi Borobudur, malam ini.
"Selamat datang kepada 40 Bhikkhu dari berbagai negara Asean seperti Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia sendiri yang akan melakukan kegiatan Thudong, di mana merupakan kegiatan spiritual untuk jalan kaki menuju Candi Borobudur, tempat prosesi puncak hari raya Waisak 2568 B,"
ujar Tiko dalam Penyambutan Bhikkhu Thudong menuju Candi Borobudur, di TMII, Jakarta, Selasa (14/5).
merdeka.com
Dia mengatakan, Borobodur dikenal sebagai bagian dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Selain dari sisi objek wisata, Borobudur juga menjadi kiblat untuk ibadah para umat Buddha di seluruh dunia.
Pengelolaannya sendiri berada di tangan PT Taman Wisata Candi (TWC), bagian dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
"Di sini InJourney Destination Management mencoba hadir untuk dapat menjaga balance dari kondisi tersebut dan menghadirkan Borobudur sebagai bagian dari destinasi wisata yang memiliki uniqueness tersendiri melalui konsep spiritual destination," urai Tiko.
Melalui pengelolaan tersebut, dia berharap, bisa sesuai bagi umat Buddha.
Utamanya untuk mendapat pengalaman menyeluruh dan menikmati keindahan Borobudur.
"Dan dapat berprosesi ibadah dengan nyaman melalui berbagai touch point yang ada di sana, mulai dari transportasi, hospitality dan destinasi yang akan kita atur secara komprehensif," katanya.
Alasan Berangkat dari TMII
Sementara, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengungkap alasan TMII dipilih jadi titik awal ritual Thudong 40 Bhikkhu tersebut.
Menurutnya, lokasi ini dipilih karena sarat akan nilai budaya. Ditambah lagi, TMII merupakan kawasan yang juga dikelola InJourney Group.
"TMII aset warisan Indonesia di bawah InJourney. Dari TMII nanti 40 Bhikkhu berjalan menuju Candi Borobudur, jadi ada nilai-nilai spiritual yang signifikan dalam perjalanan tersebut," ungkap Maya.
Perjalanan Thudong dari TMII ini merupakan yang pertama kali dilakukan.
Pada peringatan Hari Raya Waisak tahun lalu, ada sebanyak 20-an Bhikkhu yang melakukan proses Thudong dengan berjalan kaki dari Thailand.
Menurut pantauan di lokasi, 40 Bhikkhu tersebut datang di TMII pukul 15.55 WIB. Puluhan Bhikkhu dari berbagai negara itu kemudian melakukan prosesi ritual pelepasan lampion, baru dilanjutkan dengan perjalanan ke Candi Borobudur.