Alasan Lengkap Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021
Indonesia belum terbebas dari pandemi Virus Corona. Hal ini kemudian membuat pemerintah secara resmi melarang mudik Lebaran 2021. Larangan tersebut sama seperti yang diterapkan pada tahun lalu.
Indonesia belum terbebas dari pandemi Virus Corona. Hal ini kemudian membuat pemerintah secara resmi melarang mudik Lebaran 2021. Larangan tersebut sama seperti yang diterapkan pada tahun lalu.
Staf Khusus Menteri Perhubungan, Adita Irawati menjelaskan, secara rinci alasan pemerintah kembali menetapkan larangan mudik tahun ini. Menurutnya, pergerakan masyarakat dalam jumlah besar secara masif bisa meningkatkan penularan Virus Corona.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Apa saja cara yang dilakukan pemerintah untuk mengurai kemacetan mudik? Pemerintah akan memberlakukan contra flow dan one way pada puncak mudik 2023
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana Kementan membantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia. Pemda juga diharapkan segera menggulirkan Brigade Alsintan dalam mempercepat produksi melalui skema pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
"Intinya, mudik adalah pergerakan orang secara masif dari satu daerah ke daerah lain dan umumnya dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Arah timur. Di daerah-daerah ini seperti kita tahu situasinya belum cukup baik. Jadi potensi terjadi penularan karena perpindahan orang secara masif ini akan tinggi," ujarnya, Selasa (6/4).
Adita mengatakan, Kementerian Perhubungan sangat peduli menekan pergerakan masyarakat seminimal mungkin hingga pandemi bisa segera diatasi. Apalagi pemerintah memiliki rencana membuka kembali sekolah tatap muka pertengahan tahun ini.
"Bagaimana pergerakan ini bisa membuat tadi efek efek tidak membuat pandemi ini bisa kita kendalikan lagi. Apalagi ada rencana ke depan kalau saya dapat informasi bahwa pemerintah akan memulai kegiatan belajar tatap muka," jelasnya.
"Ini kan kemudian kalau angkanya tidak baik bisa saja ditunda. Ini harus diperhatikan. Kami di Kemenhub selalu berkomitmen menyediakan transportasi yang sehat dan selamat. Tapi ini harus didukung masyarakat yang tidak mendesak dan bisa ditunda jangan melakukan perjalanan," sambungnya.
Adita meminta masyarakat turut mendukung menekan kasus penularan Covid-19. Dengan tetap menerapkan perilaku hidup bersih serta memenuhi protokol kesehatan apabila ada keperluan mendesak di luar rumah.
"Jadi kami juga ingin punya kontribusi agar pandemi segera membaik dan kami menyediakan transportasi yang memenuhi protokol kesehatan. Tapi masyarakat pun harus timbul kesadaran bahwa bergerak secara masif belum menguntungkan bagi kita semua sehingga lebih baik jangan kemana-mana dulu," tandasnya.
Libur Panjang Paskah, Pemudik dan Angka Positif Covid-19 Sama-Sama Naik
Staf Khusus Menteri Perhubungan, Adita Irawati mengatakan, liburan panjang membuat mobilitas masyarakat meningkat selama pandemi. Hal tersebut juga terjadi pada libur panjang Paskah pekan lalu.
Kementerian Perhubungan mendapat laporan dari Jasa Marga terdapat pergerakan kendaraan sebanyak 350.000 perjalanan selama libur panjang Paskah. Sementara penumpang angkutan udara naik 39,8 persen.
"Libur paskah itu dari kendaraan pribadi dari Jasa Marga melaporkan 350.000 kendaraan. Belum lagi yang menggunakan pesawat melonjak 39,8 persen di AP I dan AP II. Tidak signifikan, tapi terkonversi di kendaraan pribadi," ujarnya, Jakarta, Selasa (6/4).
Adita mengatakan, libur panjang memang mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas yang lebih banyak di luar rumah. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh libur panjang baik selama pandemi maupun sebelum pandemi.
"Setiap kali ada libur panjang selalu terjadi lonjakan arus penumpang khususnya di angkutan umum tapi tak lepas juga dari kendaraan pribadi. Ini kalau kita lihat dari serangkaian libur panjang tahun lalu maupun libur panjang selalu ada lonjakan walau angkanya bervariasi," katanya.
Maka dari itu, Adita menyimpulkan, setiap kali ada libur panjang dipastikan ada kenaikan kasus positif Virus Corona. "Ada libur panjang yang lonjakannya signifikan, ada yang tidak terlalu signifikan. Memang kemudian ada dampak kenaikan kasus," jelasnya.
Kementerian Perhubungan, berupaya terus menjaga agar kenaikan kasus penularan Covid-19 dapat ditekan. Salah satunya memperketat aturan perjalanan luar kota dan antar kota.
"Kami di Kemenhub memberlakukan aturan ketat untuk mencegah penularan untuk bisa melakukan perjalanan antar kota. Kami merujuk pada surat edaran dari stagas, yang terakhir adalah surat edaran nomor 12 ini mengatur syarat perjalanan penumpang yang bisa melalukan perjalanan antar kota atau jarak jauh," tandasnya.
(mdk/bim)