Alasan Pendapatan Per Kapita RI Kalah dengan Malaysia dan Korsel
Ekonom Senior Indef, Didin S Damanhuri memahami, hampir semua negara di dunia saat ini tengah mengalami penurunan terhadap pendapatan per kapita, termasuk Indonesia. Hal ini lah kemudian menempatkan Indonesia sebagai negara kelas menengah bawah atau lower middle income.
Ekonom Senior Indef, Didin S Damanhuri memahami, hampir semua negara di dunia saat ini tengah mengalami penurunan terhadap pendapatan per kapita, termasuk Indonesia. Hal ini lah kemudian menempatkan Indonesia sebagai negara kelas menengah bawah atau lower middle income.
Dia mengatakan, jika menengok jauh ke belakang pada tahun 1970-an Indonesia, Korea Selatan (Korsel), dan Malaysia pendapatan per kapitanya hampir sama yakni berada di sekitar USD70. Namun, dua negara tersebut kini sudah melesat jauh meninggalkan Indonesia.
-
Bagaimana cara Korea Selatan meningkatkan perekonomiannya setelah perang saudara? Usai perang saudara yang panjang, Pemimpin Korea Selatan memutuskan untuk lebih meningkatkan perekonomian melalui industrialisasi.
-
Mengapa ekonomi Korea Selatan lebih maju dari Indonesia? Menyadur Liputan6.com, Profesor Seong-Kon Kim, yang pernah menjadi dekan di Seoul National University memberikan penjelasan tentang kunci sukses ekonomi Korsel.
-
Apa rahasia sukses Korea Selatan menjadi negara maju? Pemimpin yang Punya Visi Usai perang saudara yang panjang, Pemimpin Korea Selatan memutuskan untuk lebih meningkatkan perekonomian melalui industrialisasi. Keputusan ini berbeda dengan pemimpin Korea Utara yang memfokuskan ekonomi untuk kepentingan militer.
-
Kenapa kerja sama antara ASEAN dan Korea Selatan harus ditingkatkan? ASEAN dan Republik Korea memainkan peran penting di kawasan. Oleh karena itu, kerja sama tersebut harus terus ditingkatkan untuk bersama-sama mencapai pertumbuhan ekonomi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan di kawasan.
-
Apa makna dari kata bijak Korea "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다"? "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다" - "Hal terpenting adalah saat ini."
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
Saat ini, Korsel sendiri telah masuk hub negara kaya pada 1980-an. Dan income per kapitanya pada 2019 mencapai USD33.000. Kemudian turun tipis menjadi USD31.500 di 2020. Sedangkan Malaysia dengan berbagai kebijakan dan strateginya berhasil mencapai income per kapita pada 2019 sebesar USD12.500. Juga turun tipis pada 2020 yakni di kisaran USD11.500
"Masalahnya Indonesia yang sama sama USD70 dengan Korsel dan Malaysia itu sudah 40 tahun lebih melakukan pembangunan ekonomi secara sistematis masih sepertiganya Malaysia dan sepersepuluhnya Korsel," katanya dalam diskusi publik bertajuk Pandemi Tak Tuntas, Indonesia Turun Kelas, Selasa (13/7).
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ini menambahkan, memang tidak bisa dibandingkan secara imbang dengan kedua negara tersebut. Apalagi Indonesia sendiri menjadi kepulauan dan penduduk terbesar di dunia. Sementara Korsel dan Malaysia dari jumlah penduduk jauh di bawah Indonesia yakni sekitar 30 jutaan.
Namun jika dilihat secara objektif, tertinggalnya Indonesia dari kedua negara tersebut karena pemerintah tidak konsisten menjalankan strategi industrialisasi. Padahal dua negara itu, sejak 1970-an konsisten melakukan industrialisasi.
"Indonesia hanya melakukan strategi ini dari sejak awal 80-akhir 90 kesininya kita hilang prespektif industrialisasi. Tidak ada grand desain, blueprint dan peta jalan. Sudah hampir tidak ada prespektif itu," jelas dia,
"Saya kira Indonesia sebelum pandemi pun sudah mengalami masalah karena negara kita kalah jauh dengan Korsel dan Malaysia," tutupnya.
Seperti diketahui, Bank Dunia menempatkan Indonesia sebagai negara kelas menengah bawah atau lower middle income. Peringkat per 1 Juli ini turun dibandingkan sebelumnya, di mana Indonesia sudah menjadi negara berpendapatan menengah atas.
Mengutip laporan Bank Dunia, assessment terkini mencatat GNI per kapita Indonesia tahun 2020 turun menjadi USD 3.870. Tahun lalu, Indonesia berada di level atas untuk negara berpendapatan menengah atas dengan (GNI) atau pendapatan nasional bruto sebesar USD 4.050 per kapita.
Baca juga:
Jokowi: Kita Harus Berupaya Tingkatkan Peran RI di Rantai Pasok Global
Airlangga: Varian Delta jadi Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
Pertumbuhan Ekonomi 2021 Diprediksi Melambat Imbas Penerapan PPKM Darurat
Ada PPKM Darurat, Ekonomi Kuartal III Diperkirakan Hanya Tumbuh 4-5,4 Persen
Kuartal I-2021, PDRB Jawa Timur Capai Rp587,32 triliun
RI Dinilai Butuh Skenario Terburuk Jika Pandemi Berlangsung Lama