Ambisi Menteri Susi, swasemada garam dipercepat jadi tahun ini
Awalnya, target swasembada garam ditetapkan pada 2017.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginstruksikan pada anak buahnya untuk bekerja keras mewujudkan swasembada garam tahun ini. Padahal, target swasembada garam awalnya bakal diwujudkan pada 2017.
Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sudirman Saad sesumbar mampu mencapai target yang diminta Menteri Susi. Pihaknya sudah menyusun strategi untuk mengejar target swasembada garam.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Bagaimana cara Susi Pudjiastuti menunjukkan keakraban dengan Prabowo? Baik Prabowo maupun Susi keduanya turun langsung untuk ikut melepas tukik ke laut. Raut bahagia tampak jelas di wajah dua sosok besar tanah air ini. Setelah selesai melakukan kegiatan sosial, Prabowo dan Susi sempat bercengkrama sambil masak bersama. Keakraban keduanya sangat terlihat dalam momen spesial ini.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Siapa suami dari Susi Pudjiastuti? Anak Susi Pudjiastuti Nadine Kaiser adalah anak dari Susi dan mantan suaminya, Daniel Kaiser, yang berasal dari Swiss.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang dibicarakan Susi Pudjiastuti dan Anies Baswedan saat bertemu? Tak diketahui apa saja yang dibicarakan keduanya selama melewati sore bersama. Sebelum pulang, Anies dan Susi sempat membahas soal tanaman anggrek yang menghiasi ruangan. Keduanya terlihat sangat seru berdiskusi soal bunga alih-alih membicarakan politik dan pemilu.
Lahan seluas 7.000 hektar di Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa segera dikelola PT Garam. Ditambah lahan 1.000 hektar milik PT Cheetham yang harus segera digarap.
"Kalau investasinya bisa diselesaikan pada semester I 2015, maka PT Garam pada semester II sudah bisa langsung produksi garam," kata Saad di Jakarta, Rabu (7/1).
Upaya percepatan swasembada garam juga dibantu Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang akan memberikan sertifikat tambak garam rakyat seluas 30.000-80.000 hektar. Menurut Saad, pihaknya akan mengintegrasikan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota.
"Dengan begitu kita mengunci terjadi konversi lahan garam menjadi lahan non-garam. Seperti di Surabaya, di pinggir tol itu banyak tambak garam, tapi berpotensi jadi lahan properti," ungkapnya.
Strategi lain, KKP mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) untuk membangun infrastruktur penunjang usaha tambak garam.
Berbeda dengan yang disampaikan Direktur Pemberdayaan Usaha dan Pengembangan Masyarakat, Riyanto Basuki. Dia justru pesimis bisa mencapai swasembada garam dalam waktu satu tahun. Menurutnya, target itu terkesan 'berlebihan'.
"Saya kan orangnya pesimis. Tapi karena ini perintah, nanti kita usahakan," terang Riyanto.
(mdk/noe)