Angkasa Pura II Target Layani 60 Juta Penumpang Pesawat Sepanjang 2022
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin mencatat, 20 bandara yang dikelola AP II sudah melayani 52 juta penumpang hingga Oktober 2022. Oleh karena itu, pihaknya sangat optimis target 60 juta penumpang bisa tercapai.
PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menargetkan bisa melayani 60 juta pergerakan penumpang selama 2022. Perusahaan optimis target tersebut bisa tercapai, terutama didorong semakin tingginya permintaan penerbangan dari masyarakat.
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin mencatat, 20 bandara yang dikelola AP II sudah melayani 52 juta penumpang hingga Oktober 2022. Oleh karena itu, pihaknya sangat optimis target 60 juta penumpang bisa tercapai.
-
Kapan Soeharto ditugaskan ke Markas Besar Angkatan Darat di Bandung? Menjelang Perang Pasifik pecah, Sersan Soeharto ditugaskan ke Markas Besar Angkatan Darat di Bandung sebagai pasukan cadangan.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Dimana Bandara Kertajati berada? Bandara Kertajati siap beroperasi penuh 29 Oktober mendatang. Mulai 29 Oktober mendatang seluruh penerbangan domestik dan internasional di Jawa Barat akan dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka secara penuh.
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
"20 bandara AP II nanti diakhir tahun akan kita upayakan menembus angka psikologis baru, setelah dihantam pandemi 2 tahun lebih ini untuk menembus angka 60 juta pergerakan traffic passenger. Mohon doanya kan ini masih ada sisa waktu," kata Dirut AP II saat ditemui di Jakarta, Jumat (25/11).
Dia mengakui, untuk mencapai target tersebut diperlukan kerja keras dan kerja cerdas supaya bisa terealisasi dengan cepat. Menurut dia, yang terpenting bandara harus mendukung pemulihan ekonomi nasional, mendukung pertumbuhan ekonomi dan memenuhi kebutuhan masyarakat di sisi perjalanan transportasi udara.
"Memang tanpa bisa dipungkiri, menurut saya sektor transportasi udara ini gak boleh cengeng karena dihantam badai pandemi 2 tahun," ujarnya.
Menurut dia sektor udara memiliki 3 kekuatan dibandingkan sektor transportasi lainnya. Pertama yakni sektor ini punya kapasitas yang bisa mendukung untuk kebutuhan transportasi masyarakat besar.
"Kalau saya sebut itu 'capacity' yang besar, jadi saya beri gambaran tahun 2018 kita sudah menembus pergerakan penumpang setahun itu 112 juta. Artinya angka tersebut pernah terjadi, jadi kalau kita sebut 2018 adalah angka tertinggi. Maka kita tinggal mengulangi saja, itu bisa saja terjadi. Kan demand dan supply itu pernah terjadi, itu yang saya sebut sektor ini punya keunggulan dari sisi kapasitas," ujarnya.
Konteks Fleksibilitas
Kedua, sektor transportasi udara memiliki kemampuan dalam konteks fleksibilitas. Sektor ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi momentum besar seperti Hari raya idul fitri dan Nataru 2022-2023.
"Ada hari raya idul Fitri dan Nataru, kalau gabung setiap tahun itu kita mesti ketemu dua event besar. Pernah gak mendengar sesuatu kehebohan yang luar biasa karena di periode Idul Fitri dan Nataru banyak masyarakat yang tidak bisa terangkut dengan transportasi udara? Kan tidak ada. Karena pada saat demandnya elastis fleksibel, sektor ini bergerak cepat, makannya muncul istilah apa yang disebut dengan perpanjangan operating hour di Bandara dan muncul istilah extra flight," jelasnya.
Ketiga, sektor transportasi udara memiliki kekuatan untuk kemampuan connectivity. Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga dibutuhkan transportasi yang mampu menjangkau ke pulau-pulau terpencil.
"Capacity, flexsibility, dan connectivity sektor ini 5-10 tahun ke belakang dibangun dengan sangat kuat," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)