Antisipasi pemerintah hadapi mudik Lebaran masih sangat minim
Moda transportasi yang tersedia dan sepadan dengan lonjakan pemudik.
Wakil ketua bidang Riset dan Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno menilai persiapan pemerintah dalam menghadapi persiapan angkutan lebaran belum maksimal. Beberapa moda transportasi masih dianggap tak memadai jika dibanding dengan lonjakan pemudik yang ada.
Djoko menjelaskan dari tiga moda transportasi yaitu darat, laut dan udara, rata-rata belum bisa mengakomodir semua pemudik asal Jakarta.
-
Apa saja moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk mudik dan balik Lebaran 2023? Mobil pribadi digunakan paling banyak pemudik dengan jumlah pengguna mencapai (27,32 juta orang). Sepeda motor (25,13 juta orang), bus (22,77 juta orang), kereta api antarkota (14,47 juta orang), dan mobil sewa (9,53 juta orang).
-
Di mana sebagian besar orang akan mudik Lebaran? Paling banyak di Pulau Jawa.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Di mana jalur mudik dan balik Lebaran 2023 terpadat? Jalan Tol Trans Jawa menjadi jalur mudik dan arus balik terpadat di Indonesia.
-
Apa saja jenis transportasi umum yang ada di Bandung pada tahun 1971? Ketika itu, hanya dua jenis kendaraan umum yang mengaspal di jalanan kota kembang, yakni becak dan Bemo.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
"Begini ya, rata-rata pemudik masih memanfaatkan sepeda motor karena hemat biaya. Itu dulu saja dan sekarang rencananya angkutan kapal laut akan ditiadakan," kata Djoko kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (18/5).
Padahal, menurut Djoko, angkutan kapal laut bagi pemotor sangat diperlukan untuk alternatif pemudik dan mampu mengurangi angka kecelakaan di jalan raya. "Inikan jadi setor nyawa, bukan setor muka di kampung halaman," katanya.
Pada moda transportasi darat, penggunaan angkutan bus masih minim, sebab fasilitas terminal masih menakutkan bagi penggunanya. Apalagi, lanjut dia dari segi ekonomis, harga angkutan di daerah cukup tinggi.
"Bus kalau tak ada program mudik gratis sudah bangkrut dari dulu, terminal masih horor kondisinya. Ini yang perlu dikoordinasikan dengan pemerintah daerah, pusat sudah kreatif tapi kepala daerah masih bingung hadapi angkutan lebaran," tuturnya.
Meski demikian, Djoko mengapresiasi langkah pemerintah dalam menambah frekuensi perjalanan kereta. Rencana penambahan perjalanan kereta api sampai 3 kali lipat, dari 500 perjalanan menjadi 1.500 merupakan kebijakan yang perlu diambil dalam menghadapi lebaran tahun ini.
"Yah lumayan bagus soal itu, tapi jangan lupakan juga buat pemudik yang ada tujuan di luar pulau jawa," katanya.
Bagi pemudik melalui laut, mestinya pemerintah kembali menggunakan kapal TNI AL untuk menambah armada. "Kalau perlu pakai kapal-kapalnya, tidak apa-apa. Toh bisa jadi pemasukan juga kan," ujar Djoko.
Baca juga:
Transjakarta pasang MCB di 12 koridor
Proyek MRT, bor Antareja II sudah sampai kawasan Istora Senayan
8 maskapai buat aliansi penerbangan murah, hubungkan sepertiga dunia
Ratusan mobil transportasi berbasis online jalani uji KIR
Curhat miris sopir UberCar cuma bawa pulang Rp 100.000 per hari
Jokowi minta agar kereta bandara beda dengan kereta umum
Disidak Jokowi, Proyek Terminal 3 Ultimate Bandara Soetta dikebut