Apindo Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Capai 5 Persen
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 berada pada rentang 4 persen hingga 5 persen. Inflasi diproyeksi sebesar 3 persen, sementara nilai tukar berada pada rentang Rp14.500 hingga Rp15.000 per USD.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 berada pada rentang 4 persen hingga 5 persen. Inflasi diproyeksi sebesar 3 persen, sementara nilai tukar berada pada rentang Rp14.500 hingga Rp15.000 per USD.
Ketua Umum Apindo, Haryadi Sukamdani mengatakan, rentang proyeksi pertumbuhan dengan mempertimbangkan 3 hal utama. Pertama, pemulihan ekonomi yang mulai membaik secara bertahap.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
Pemulihan ekonomi dinilai cukup konsisten pada tahun ini. Hal ini di antaranya sebagai hasil dari sejumlah program proteksi sosial dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Kedua, vaksinasi masyarakat yang berlangsung cukup baik," kata Hariyadi dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (9/12).
Vaksinasi dinilai cukup baik, meskipun masih banyak wilayah tertinggal di luar Jawa-Bali. Tumbuhnya kedisiplinan perilaku kesehatan masyarakat di satu sisi memberi dampak positif.
"Hal yang perlu diwaspadai adalah munculnya varian baru Covid yang mengkhawatirkan di sisi lain," kata Hariyadi.
Perekonomian juga akan dipengaruhi oleh terbitnya undang-undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Meskipun dengan catatan khusus terkait putusan inkonstitusional bersyarat oleh Mahkamah Konstitusi terhadap UU tersebut.
Baca juga:
PPKM Level 3 Nasional Saat Nataru Batal, Konsumsi Masyarakat Akhir Tahun Meningkat
3 Bukti Kinerja Ekonomi Indonesia Tetap Kinclong Meski Dihantam Badai Pandemi
Komisi XI: Ekonomi Indonesia Berada Pada Zona Positif di 2021
Pemda Diminta Perkuat Permodalan BPR Genjot Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Pemerintah Klaim Presidensi G20 Indonesia 2022 Bantu Serap 33.000 Tenaga Kerja
Presiden Jokowi Beberkan 3 Hal Penting dalam Pembangunan Ekonomi Bali