Apindo sebut penurunan harga BBM hanya pencitraan pemerintah
Penurunan BBM yang diumumkan tak sebanding dengan anjloknya harga minyak dunia dan pelemahan mata uang Amerika Serikat.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Harjadi Soekamdani menilai penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah hanya pencitraan semata. Menurut dia, penurunan BBM yang diumumkan tak sebanding dengan anjloknya harga minyak dunia dan pelemahan mata uang Amerika Serikat.
"Ya memang seperti itu. Lebih kepada pencitraan. Pokoknya turun, kalau lihat harga minyak yang turun banyak harusnya koreksi. Antara harga minyak yang turun dan Rupiah harusnya terdapat selisihnya banyak," ujar Harjadi di menara Kadin, Jakarta, Selasa (2/2).
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa saja jenis BBM yang mengalami penurunan harga? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
Harjadi mengatakan turunnya harga Bahan Bakar Minyak harusnya bisa sampai 10-20 persen. Alasannya, adanya selisih antara pelemahan Rupiah dan penurunan harga BBM.
Dia pun menambahkan selama ini penurunan harga BBM harusnya menguatkan daya beli masyarakat ketimbang hanya menutup kerugian PT Pertamina (Persero). Harjadi menegaskan seharusnya pemerintah tak perlu membutuhkan waktu terlalu lama untuk memutuskan turunnya harga BBM.
"Sebaiknya tidak usah April. Ngapain tunggu april. Itu semangatnya kalau mau bikin kompetitif, harus dilihat. Lebih baik berikan stimulus perkuat daya beli masyarakat, ketimbang perhitungan rugi badan usaha seperti Pertamina memang kurang tepat," pungkas dia.
(mdk/sau)