Aplikasi Ini Tawarkan Kemudahan Investasi untuk Kaum Milenial
CEO dan co-founder Ajaib, Anderson Sumarli mengatakan, Ajaib memungkinkan orang berinvestasi dengan percaya diri melalui portofolio yang terdiversifikasi. Misi Ajaib adalah membuka akses selebar-lebarnya ke investasi yang lebih dipersonalisasi lagi bagi masyarakat Indonesia.
Investasi menjadi salah satu faktor yang mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara. Semakin tinggi tingkat investasi, maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonominya.
Namun saat ini hanya 0,4 persen orang Indonesia yang sudah berinvestasi. Itu berarti, hanya sekitar 1 juta dari 260 juta penduduk. Angka tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga seperti Thailand yang berada pada persentase sebesar 6 persen, India 7 persen dan China 9 persen.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
Hal ini terjadi karena masih banyak hambatan untuk melakukan investasi, sarana mencari informasi, dan minimnya solusi tentang kemudahan investasi untuk melayani populasi kelas menengah.
Salah satu industri Fintech, Ajaib yaitu aplikasi smart online investment menawarkan penyelesaian masalah tersebut. Perusahaan yang lahir dari inkubator startup Y Combinator (YC) ini resmi luncur pada awal Januari 2019.
CEO dan co-founder Ajaib, Anderson Sumarli mengatakan, Ajaib memungkinkan orang berinvestasi dengan percaya diri melalui portofolio yang terdiversifikasi. Misi Ajaib adalah membuka akses selebar-lebarnya ke investasi yang lebih dipersonalisasi lagi bagi masyarakat Indonesia. Mengingat hanya 0,4 persen dari penduduk Indonesia yang sudah berinvestasi.
Ajaib adalah startup yang berbasis di Jakarta, dengan pendanaan USD 2,1 juta dari Y Combinator, SoftBank Ventures dan mantan partner Sequoia.
"Saya adalah salah satu dari orang-orang yang ingin berinvestasi tetapi tidak memiliki waktu untuk mengikuti perubahan pasar. Hal ini dialami juga oleh teman-teman saya, sehingga Ajaib adalah solusi bagi kita semua," katanya.
Ajaib memberikan saran dan memungkinkan orang berinvestasi menggunakan aplikasi mobile dalam 4 langkah mudah. Di antaranya, beberapa pertanyaan untuk mendapatkan profil investor berdasarkan data algoritma dan saran para ahli. Kemudian mendapatkan portofolio pribadi berdasarkan profil pengguna.
Selanjutnya yang ketiga adalah membuat akun hanya dalam waktu 1 menit tanpa dokumen fisik. Kemudian bisa langsung pantau investasi secara otomatis.
"Keunggulan dari Ajaib adalah kami menggabungkan teknologi dan keahlian manusia," tambah Anderson yang merupakan mantan konsultan Boston Consulting Group(BCG) sekaligus mantan ahli data di IBM.
Ajaib tidak mengenakan biaya atas servisnya, baik untuk pembuatan akun, pembelian, penjualan, maupun biaya switching. Ajaib juga telah memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bermitra dengan sejumlah bank serta fund managers.
"Inklusi keuangan bukan hanya orang yang memiliki rekening bank saja. Ini meluas keorang-orang yang memiliki investasi," kata Yada Piyajomkwan selaku Chief Marketing Officer Ajaib.
"Salah satu tujuan inklusi keuangan adalah untuk membuat orang menabung dan berinvestasi. Artinya, ada ekspansi geografis di masa depan."
Baca juga:
Menko Darmin Dorong Masyarakat Investasi di Pasar Saham, Ini Keuntungannya
Pertamina Rogoh USD 174 Juta Tahun ini Genjot Produksi Blok Luar Negeri
Modal Asing Kembali Masuk RI, Bos BI Optimis Rupiah Bergerak Stabil di 2019
Survei: Investasi Real Estate di Asia Pasifik naik 5 Persen di 2019
Siap Lepas Saham Inter Milan, Erick Thohir Bakal Raup Dana Sebanyak ini
Hyundai Siap Investasi Rp 14,1 T Produksi Mobil Listrik di Indonesia