Astra Agro Targetkan Produksi CPO Capai 20 Ton per Hektar di 2021
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Santosa menargetkan bisa memproduksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebanyak 20 ton tahun ini, dari luas lahan perkebunan sebanyak 220 ribu hektar di seluruh Indonesia.
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Santosa menargetkan bisa memproduksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebanyak 20 ton tahun ini, dari luas lahan perkebunan sebanyak 220 ribu hektar di seluruh Indonesia.
"Kalau yang inti kita berharap Yieldnya sekitar 20 ton per hektar dikalikan 20 persen dan dikali 220 ribu hektar. Harapannya tahun ini produksi bisa naik 5 persen dari tahun lalu mestinya, karena ada sekitar 5000 hektar yang akan kita replanting untuk yang inti," kata Santosa, dalam Talk to The CEO 2021, Rabu (10/2).
-
Bagaimana kelapa sawit berkembang setelah ditanam di Kebun Raya Bogor? Setelah lima tahun ditanam di Kebun Raya Bogor, pohon ini akhirnya menghasilkan buah. Kemudian biji-bijinya disebar secara gratis hingga ke Pulau Sumatra pada tahun 1875 untuk menjadi tanaman di pinggir jalan.
-
Mengapa kelapa sawit cocok dibudidayakan di Indonesia? Kelapa sawit hanya hidup di daerah tropis, seperti Indonesia, Malaysia, sebagian kecil wilayah Afrika, dan Amerika Latin.
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
-
Di mana lokasi Patung Perawan Sunti? Gua Sunyaragi jadi salah satu ikon sejarah tersohor di Cirebon. Lokasinya persis di jalur bypass menuju perbatasan Jawa Tengah.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa yang mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitar perkebunan kelapa sawit besar di Sumatra? Sehingga kehadiran perkebunan besar ini mendorong munculnya perkebunan rakyat di sekitarnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya target produksi di Astra Agro itu ada dua jalur, yakni hasil produksi dari kebun inti sawit dan berasal dari luar kebun inti. Meskipun target produksi CPO di Astra Agro dalam jangka menengah diproyeksikan tidak akan terlalu bergerak, namun pihaknya masih optimis produksi CPO masih bisa berjalan baik.
"Produksi inti astra agro dalam jangka menengah itu tidak akan terlalu banyak bergerak, karena optimalisasi intensifikasi sudah dilakukan selama 10 tahun terakhir ini, dan kebun kita hektar nya tidak akan menambah," jelasnya.
Sehingga jalan satu-satunya agar produksi bisa meningkat yaitu produksi sawit yang diperoleh dari luar kebun inti. Namun karena adanya pandemi covid-19 ini menjadi tantangan tersendiri dalam hal produksi.
"Kalau dilihat dari waktu ke waktu secara CPO kita maunya meningkat karena itu adalah buah (sawit) yang bukan kebun inti. Tahun lalu penurunan produksi CPO dari pihak luar ini lebih diutamakan, saya berharap tahun ini dari pihak luar bisa balik seperti tahun sebelumnya," katanya.
Agar menjaga produksi CPO bisa berjalan baik di masa pandemi, Astra Agro telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, baik di kebun maupun kantor pusat. "Karyawan di kebun dibatasi akses keluar kebun, akses pihak luar masuk ke kebun juga dibatasi, karyawan dihimbau beraktivitas hanya di dalam kebun, tidak mudik Lebaran, Natal, dan Tahun Baru serta melakukan tes covid secara rutin. Di kantor pusat, sebagian karyawan melakukan WFH (work from home)," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Subsidi Program Biodiesel 2021 Diprediksi Membengkak
Pemerintah Minta Pengusaha Sawit Perhatikan Tata Kelola Perkebunan
BPDPKS Catat Penyaluran Insentif Biodiesel di 2020 Capai Rp28,01 Triliun
Moeldoko: Perluasan Lahan Perkebunan Sawit Bagai Dua Mata Pisau
RI Gugat Uni Eropa ke WTO Soal Kampanye Hitam Kelapa Sawit
BPDPKS: Rata-Rata Industri Kelapa Sawit Alami Peningkatan per Tahun