Aturan baru, uang muka KPR rumah pertama turun jadi 15 persen
Uang muka rumah kedua juga turun jadi 20 persen.
Bank Indonesia (BI) kembali mengeluarkan aturan baru dengan menurunkan rasio Loan to Value (LTV) atau uang muka kredit pemilikan rumah (KPR). Aturan ini tertuang dalam PBI No. 18/16/PBI/2016 tentang Rasio Loan to Value untuk kredit properti, dan aturan ini berlaku sejak 29 Agustus 2016.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Filianingsih mengatakan, uang muka KPR untuk rumah pertama akan turun dari semula 20 persen terhadap harga jual rumah menjadi hanya 15 persen.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kapan kinerja industri perbankan Indonesia terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil," jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
"Dulu beli KPR pertama itu LTV 80 persen jadi uang muka 20 persen. Sekarang uang muka rumah pertama menjadi 15 persen, rumah kedua turun dari 30 persen menjadi 20 persen, dan rumah ketiga turun dari 40 persen menjadi 25 persen." jelasnya di Gedung Bank Indonesia Jakarta Pusat, Rabu (31/8).
Dilonggarkannya kebijakan uang muka ini karena penjualan properti mengalami penurunan pada Juli ini. BI berharap, rendahnya uang muka kepemilikan rumah bisa mendongkrak penjualan.
"Karena pertumbuhan ekonomi lambat dan iklim usaha yang belum kondusif. Sehingga pertumbuhan kredit belum maksimal. Harapannya LTV bisa dorong pertumbuhan kredit namun ternyata belum cukup kuat menaikkan KPR hanya saja dia cukup menahan agar penurunan KPR tidak berlanjut di 7,62 persen yoy," jelasnya.
"KPR juga memiliki multiplier effect yang besar. Industri akan ikut berjalan, asuransi, notaris, perbankan, komunikasi, jasa kreatif semua berjalan."
Baca juga:
Bos BI prediksi pertumbuhan kredit tahun ini hanya 8 persen
Menko Darmin: Baru 36 persen rakyat Indonesia punya rekening bank
Menko Darmin: Perkembangan industri fintech cepat dan beresiko
KEIN minta kebijakan perbankan harus sasar semua lapisan masyarakat
BI haramkan kembalian dengan permen di swalayan dan toko modern
Jokowi: Literasi keuangan Indonesia masih kalah dibanding Malaysia
Bos BI minta pelaku industri fintech gunakan mata uang Rupiah