Bandara Husein Sastranegara Tutup, Warga Bandung Diprediksi Pindah ke Halim dan Soekarno-Hatta
Bandara Kertajati pernah dibuka dan airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai.
Bisakah Tutupnya Bandara Husein Sastranegara Buat Warga Bandung Beralih Ke Bandara Kertajati?
Pengamat Penerbangan, Alvin Lie mengaku tidak yakin bahwa dengan ditutupnya Bandara Husein Sastranegara akan membuat warga Bandung atau pengujung akan serta merta pindah ke Bandara Kertajati.
"Tidak menutup kemungkinan justru seperti yang dulu-dulu mereka (warga Bandung) malah pindah ke Bandara Halim Perdana Kusuma atau ke Bandara Soekarno Hatta karena pilihan airlines-nya lebih banyak dan rutenya lebih banyak dan juga pilihan jadwalnya lebih banyak," ujar Alvin kepada Merdeka.com, Selasa (18/7).
Alvin menyebut, sebenarnya upaya tersebut telah dilakukan sejak dulu. Pertama kali Bandara Kertajati dibuka airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai. Sehingga airlines berguguran karena tak kuat menanggung kerugian.
- Pesawat Pelita Air Batal Take Off di Bandara Juanda Akibat Penumpang Bercanda Bilang Bawa Bom
- Nasib Bandara Husein Sastranegara Setelah Penerbangan Dipindah ke BIJB Kertajati
- Penerbangan dari Bandara Husein Bandung Resmi Pindah ke BIJB Kertajati Mulai Hari Ini
- Pemerintah Siapkan Rp40,6 Triliun Bangun IKN di 2024, Termasuk Bikin Bandara VVIP
"Sebelum covid itu juga pernah dicoba dihidupkan lagi sempat ada Bus Damri gratis dari Bandung tapi juga ternyata tidak bertahan lama airlines berguguran lagi," terang dia.
Menurut Alvin, pemerintah melihat bahwa dengan sudah dioperasikannya Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) akan memudahkan warga Bandung untuk terbang ke dan dari Bandara Kertajati.
"Saya tidak terlalu yakin bahwa dengan ditutupnya Bandara Husein itu warga Bandung atau pengujung Bandung akan serta merta semuanya pindah ke Kertajati," tegasnya.
Di samping itu, Alvin menilai bahwa ekosistem di Bandara Kertajati ini sejak bertahun-tahun juga tidak membaik. Masih sangat jauh ketinggalan seperti bandaran lainnya, misalnya untuk hotel, tempat makan, belaja dan sebagainya. Belum lagi, angkutan dari Bandung dari/dan Bandara Kertajati.