Bangun Tiga Juta Rumah Setahun, Maruarar Sirait: Tanahnya Disediakan Negara, Swasta Bisa Bantu Bangun dari Dana CSR
Maruarar mengusulkan konsep gotong royong alias kolaborasi dalam pembangunan tiga juta rumah dalam satu tahun.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan telahj menyampaikan konsep program pembangunan tiga juta rumah kepada Presiden Prabowo Subianto.
Maruarar mengusulkan konsep gotong royong alias kolaborasi dalam pembangunan tiga juta rumah dalam satu tahun. Dia juga akan memanfaatkan pengalamannya di dunia usaha selama 5 tahun.
"Sekarang negara memanggil, saya siap untuk berbakti. Saya juga sudah telepon teman-teman saya, pengusaha, juga bisa membantu," kata Maruarar di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (21/10).
"Nanti mungkin tanahnya dari negara, teman-teman (pengusaha) juga bisa membantu untuk membangun sebagain bagian dari CSR mereka. Saya pikir kita mesti kreatif, tapi juga harus berdasarkan hukum," dia menambahkan.
Dia berkeyakinan untuk membuat sistem tiga juta rumah yang transparan. Sehingga kepercayaan publik terhadap program itu tinggi.
Selain itu, dia juga akan berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, untuk meminta insentif bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR) dalam memiliki hunian.
"Sehingga juga nanti saya akan bertemu dengan Menteri Keuangan, untuk melihat soal bagaimana kalau boleh itu pajaknya untuk masyarakat kelas bawah, rakyat kecil, harus juga dipertimbangkan untuk ada perhatian," ungkap dia.
Namun, Maruarar belum bisa memastikan apakah insentif dimaksud berupa keringanan pajak atau seperti apa. "Saya akan usahakan apa yang terbaik buat rakyat Indonesia," pungkas dia.
Utamakan Rumah untuk Prajurit TNI
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Maruarar Sirait sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) periode 2024-2029. Ara, panggilan akrabnya mengaku siap untuk mewujudkan Program 3 Juta Rumah per tahun seperti yang dijanjikan Prabowo.
Ara akan membicarakan lebih lanjut dan mendengar masukan dari semua pihak seperti dari akademisi, pengamat perumahan. Termasuk para pelaku dan juga calon konsumen untuk pelaksanaan teknis pembangunan rumah.
Selain itu, Ara juga akan mempelajari secara detil terkait hal-hal apa saja terkait program perumahan yang sudah dilaksanakan selama ini.
"Kami akan mendengar masukan dari berbagai pihak sehingga secara sistematis tahu apa yang dilakukan sehingga komprehensif," ujar Menteri Ara usai mengikuti Pelantikan sebagai Menteri PKP di Jakarta, Senin (21/10).
Ara juga berupaya untuk mengutamakan rumah bagi prajurit TNI. Ara juga akan berusaha untuk membangun rumah layak huni di desa dan kota.
Sementara untuk masyarakat yang tinggal di kawasan perkotaan. Perumahan akan dibangun dengan konsep vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan.
"Bagaimanapun pembangunan rumah di kota juga sangat penting. Kalau bisa yang kerja di kota rumahnya kita bangun high rise atau hunian ke atas sehingga mereka tidak perlu jauh ke tempat kerja," bebernya.