Bank Indonesia klaim mati-matian jaga Rupiah agar tidak ambruk
Perkembangan perekonomian dunia juga membuat Bank Indonesia was-was.
Nilai tukar Rupiah yang mulai menembus angka di atas Rp 13.800 per dolar AS akhirnya mulai membuat Bank Indonesia panik. Nilai tersebut sudah melebihi batas fundamental atau undervalue. BI mengaku terus mengupayakan menjaga atau mempertahankan posisi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku, setiap hari pihaknya terus memantau pergerakan Rupiah di pasar uang. "Bank Indonesia itu tidak hanya khawatir, Bank Indonesia sudah mati-matian menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ujar Perry saat ditemui di gedung BI, Jakarta, Selasa (18/8).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
Tidak hanya Rupiah, perkembangan perekonomian dunia juga membuat Bank Indonesia was-was. Laju pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan bakal kembali melambat. Tentu saja ini berpotensi besar memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, perlambatan ekonomi dunia dipengaruhi kondisi ekonomi AS serta China. Pertumbuhan ekonomi Amerika diperkirakan tidak setinggi yang diharapkan. Sementara dari China, kebijakan devaluasi Yuan membuat nilai tukar mata uang negara berkembang ambruk.
"Perekonomian dunia yang secara umum diperkirakan melambat berdampak pada masih menurunnya harga komoditas internasional. Di sisi lain, pasar keuangan global masih menghadapi risiko yang tinggi dengan ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed di AS dan kebijakan penyesuaian nilai tukar Yuan," tegasnya.
Kondisi ini berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2015. Namun, Bank Indonesia memperkirakan kondisi ini akan membaik di triwulan III dan IV 2015.
Baca juga:
Cegah Rupiah makin ambruk, BI perketat pembelian dolar AS
Transaksi valas USD 7 M per bulan, BI dorong kewajiban pakai Rupiah
Kepanikan saat nilai Rupiah mendekati krisis '98
Prediksi soal China dan ambruknya Rupiah hingga Rp 15.000/USD
Kisah uang di Indonesia pernah dikilo saking tak ada harganya