Banten Jadi Provinsi dengan Jumlah Pengangguran Terbanyak di Indonesia
Angka tersebut juga lebih tinggi dari angka nasional sebesar 5,28 persen. Meski demikian, angka pengangguran Banten tersebut menurun dibandingkan dengan keadaan Agustus 2018 sebesar 11,52 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Banten pada Agustus 2019 adalah sebesar 8,11 persen. Angka tersebut menjadikan Provinsi Banten menempati posisi tertinggi angka pengangguran di Indonesia.
Angka tersebut juga lebih tinggi dari angka nasional sebesar 5,28 persen. Meski demikian, angka pengangguran Banten tersebut menurun dibandingkan dengan keadaan Agustus 2018 sebesar 11,52 persen.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Di mana TPS dengan tema wayang di Bandung? Keunikan pertama perayaan hari pemilihan umum terjadi di TPS 005, RW 02, Kelurahan Garuda. Di sana, TPS-nya didesain unik yakni bertemakan wayang.
Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana mengatakan, Banten masih tertinggal dengan provinsi lain dalam menanggulangi persoalan pengangguran terbukti menduduki peringkat pertama angka pengangguran se Indonesia, diikuti Provinsi Jawa Barat sebesar 7,99 persen dan Maluku sebesar 7,08 persen. Sedangkan Provinsi Bali menjadi daerah paling rendah angka pengangguran di Indonesia sebesar 1,52 persen.
"Jadi ternyata (Banten) kurang canggih dari provinsi lain karena kita terbesar se Indonesia dari 34 provinsi. Kita nomor 1 Pengangguran masih lebih tinggi dari angka nasional kedua Jawa Barat," kata Adhi saat konferensi pers di kantor BPS Banten, Selasa (5/11).
Adhi menjelaskan, lesunya industri di Banten menjadi salah satu pemicu angka pengangguran tetap tinggi di Banten. Seperti perumahan karyawan dan pencabutan pekerja outsorcing perusahaan Krakatau Steal di Cilegon dan tutupnya dua industri di Tangerang Selatan.
Selain itu, musim kemarau yang panjang di Banten pun menjadi faktor pengangguran tinggi. Selama musim kemarau petani terpaksa tidak bercocok tanam dan menganggur.
"Hal ini terjadi karena industri yang ada di Banten lesu seperti KS kemarin merumahkan karyawan. Lalu kita akui bahwa selama triwulan Februari sampai September masih terjadi kemarau panjang sehingga para petani kita mereka terpaksa menganggur karena kondisi tidak bisa menanam," katanya.
Baca juga:
Naik 50.000, Pengangguran Indonesia per Agustus 2019 Sebesar 7,05 Juta Orang
BPS: Persentase Tingkat Pengangguran Indonesia Terus Turun
Pemda Didorong Bentuk Tim Pengendali Pengangguran
70.380 Warga Depok Berstatus Pengangguran
Terungkap, Misi Khusus Presiden Jokowi untuk Menkeu Sri Mulyani di Periode II
Pertumbuhan Ekonomi Tetap 5 Persen, ini Masalah Akan Muncul di Periode II Jokowi