Bantu Lawan Covid-19, Baznas dan BPKH Salurkan Bantuan APD Senilai Rp1,5 miliar
Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta mengatakan, bantuan tersebut akan sangat berarti dan turut membantu pemerintah dalam memberantas Covid-19. Apalagi tugas tenaga medis sangatlah berat di tengah pandemi corona.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyalurkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) ke Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta senilai Rp1,5 miliar. Bantuan ini diberikan dalam upaya menanggulangi penyebaran Covid-19.
Adapun penyaluran tahap pertama sebanyak 5.347 APD disalurkan oleh tim Rumah Sehat Baznas Yogyakarta berupa disposable coverall gawn, medical google oxford, medical boots ando, N95 mask 3M seri 8210, surgical mask sensi, sterile glove maxter, no-steril glove sensi, medical head cover sensi, shoes cover onemed untuk tim medis rumah sakit yang selalu bertugas tiap harinya untuk menerima pasien suspect Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta mengatakan, bantuan tersebut akan sangat berarti dan turut membantu pemerintah dalam memberantas Covid-19. Apalagi tugas tenaga medis sangatlah berat di tengah pandemi corona, karena sebagai garda terdepan penanganan pasien yang tentunya harus diimbangi dengan perlindungan diri yang memadai.
"Bantuan ini diharapkan bisa menanggulangi penyebaran Covid-19 di daerah-daerah, setelah sebelumnya Baznas dan BPKH juga menyalurkan bantuan di RS Haji Jakarta dan RS UIN Syarif Hidayatullah," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/4).
Arifin berharap, penyaluran donasi ini akan menginspirasi banyak pihak untuk turut menyumbang kepada tenaga medis atau masyarakat terdampak pandemi corona.
Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari program kemaslahatan BPKH untuk membantu menanggulangi Covid-19. Sebelumnya BPKH bersama Baznas juga telah memberikan bantuan senilai Rp6,5 miliar yang diberikan kepada dua rumah sakit, yakni RS Haji, Jakarta dan RS UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Banten.
Maksimalkan Kerja Tenaga Medis
Perwakilan RS Akademik UGM, Dewi pun turut mengapresiasi atas bantuan yang diberikan oleh Baznas dan BPKH. Dia berharap dengan bantuan tersebut para tenaga medis dapat lebih memaksimalkan kinerjanya di lapangan dalam menghadapi covid-19.
"Kami atas nama Rumah Sakit Akademik UGM sekali lagi mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan. Semoga bermanfaat untuk kami. Semoga rekan-rekan semua diberikan rezeki, kesehatan, diberikan kemudahan kelancaran dan selalu dalam lindungan Allah SWT," ujar Dewi.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji, Anggito Abimanyu mengapresiasi tinggi tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.
Selain itu, Anggito juga berharap agar semua pihak disiplin dalam menjalankan arahan pemerintah, seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penerapan menjaga jarak, serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Menurutnya, hal itu semata-mata untuk kebaikan bersama, yakni memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Bekerja, beribadah, dan belajar di rumah saja. Sebab tingkat keterpaparan masyarakat terhadap covid-19 tinggi," tandas dia.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)