BBM Rendah Sulfur Segera Dirilis, Pemerintah Jamin Harga Bensin Pertamina Tidak Naik
Peluncuran BBM bersubsidi yang berkualitas atau rendah sulfur untuk mengatasi polusi udara.
Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, menyampaikan peluncuran BBM rendah sulfur tidak akan menaikan harga BBM yang tersedia di SPBU Pertamina. Sehingga masyarakat tetap dapat memperoleh BBM berkualitas tanpa ada dampak dari sisi ekonomi.
"Rencana pemerintah adalah menyediakan BBM rendah sulfur tanpa menaikkan harga BBM. Sehingga masyarakat mendapatkan akses BBM yang lebih berkualitas dan lebih bersih," kata Rachmat dalam keterangannya, Rabu (18/9).
- Pemerintah Diminta Segera Berlakukan BBM Rendah Sulfur untuk Tekan Polusi Udara di Jakarta
- Ternyata, Ini Alasan Sebenarnya di Balik Rencana Pembatasan Konsumsi BBM Subsidi
- Luhut: BBM Rendah Sulfur Segera Meluncur
- Pertamina Dinilai Siap Salurkan BBM Rendah Sulfur, Kilang Balongan Produksi 900.000 Barel per Bulan
Dia menyampaikan peluncuran BBM bersubsidi yang berkualitas atau rendah sulfur untuk mengatasi polusi udara. BBM rendah sulfur ini juga akan diarahkan kepada golongan masyarakat yang membutuhkan.
"Jadi golongan kelas atas tidak lagi berhak memanfaatkan subsidi BBM," kata Rachmat.
BBM Rendah Sulfur Kurangi Beban Negara
Anak buah Menko Luhut ini mengatakan program BBM rendah sulfur ada tanpa membebani masyarakat ataupun negara. Hal ini menjawab kekhawatiran dampak penyesuaian penyaluran subsidi BBM terhadap beban ekonomi masyarakat kelas menengah.
"Pada prinsipnya pemerintah memperhatikan kondisi tekanan ekonomi terhadap kelas menengah," jelas dia.
Sebaliknya, peluncuran program BBM rendah sulfur ini akan menghemat pengeluaran negara untuk sekedar impor BBM. Namun, Ia belum dapat membeberkan detil peraturan yang tengah disusun pemerintah.
"Dalam 5 tahun terakhir, pemerintah rata-rata menghabiskan Rp119 triliun setiap tahunnya untuk subsidi BBM. Ini artinya pajak masyarakat tidak secara optimal tersalurkan karena tidak dinikmati golongan yang membutuhkan subsidi tersebut," ungkapnya.
Prabowo Mau Kurangi Impor BBM
Sebelumnya, presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku akan menghilangkan impor BBM secara perlahan. Untuk solar, produksinya bakal diganti menggunakan kelapa sawit dan akan menjadi bahan bakar terbersih serta terbarukan.
Pernyataan itu dikatakan oleh Prabowo, di hadapan ribuan masyarakat Banten, sekaligus dihadapan Habib Luthfi, di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang.
Begitupun bensin, produksinya bakal diganti pembuatannya menggunakan etanol dari tebu, singkong hingga gula aren. Sebagai pengganti, energi panas bumi atau geothermal bakal di maksimalkan sebagai energi baru terbarukan.
"Kelapa sawit kita ubah jadi solar. Produksi kelapa sawit kita sebanyak 46 juta ton dan sebentar lagi 70 juta ton per tahun dan ini jadi solar yang tidak akan habis-habis. Bukan bisa tidak bisa, tapi kita harus bisa," tuturnya.