Beda pendapat soal Blok Masela, Bos SKK Migas temui Menko Rizal
Menko Rizal minta Blok Masela pakai pipa gas. Sementara,SKK Migas ngotot pakai kapal gas terapung.
Tindakan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli kembali memicu polemik, yaitu soal pengembangan Blok Masela, di Maluku. Rizal menginginkan pengembangan blok tersebut menggunakan pipa gas ke Kepulauan Aru, sehingga infrastruktur di Maluku berkembang.
Namun, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tetap ngotot memakai kapal gas alam cair terapung (Floating LNG). Alasannya, pengembangan dengan kapal lebih murah ketimbang memakai pipa gas.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Siapa saingan utama Rizki Juniansyah? Shi Zhiyong dari China, yang tidak berhasil mendapatkan medali, adalah pesaing utama Rizki Juniansyah.
-
Bagaimana Rizki Juniansyah meraih medali emas? Rizki Juniansyah mencapai total angkatan sebesar 354 kg, dengan snatch seberat 155 kg dan clean and jerk seberat 199 kg.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi langsung menemui Rizal Ramli karena perbedaan pendapat pengembangan blok dengan cadangan gas 10,7 triliun kaki kubik (TCF).
"Kemarin itu, Kepala SKK Migas (Amien Sunaryadi) datang ke kantor. Kami bertukar pikiran untuk cari solusi yang optimum," ungkapnya di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (9/10).
Rizal sadar pembangunan Blok Masela tidak semudah dengan hanya membandingkan soal biaya pembangunan dua opsi pengembangan blok tersebut. Menurut dia, perbandingan harga dan biaya hanya masalah kecil dalam pembangunan infrastruktur di Blok Masela.
"Itu pendekatan hitungan (accounting) saja, tapi kami ingin pendekatan ekonomi supaya manfaatnya juga sebesar-besarnya buat rakyat dan masyarakat kita, terutama penduduk Maluku. Ini perlu wawasan yang lebih luas daripada sekitar itu saja," tegasnya.
Mantan dirut Bulog ini menegaskan Menteri ESDM Sudirman Said tak hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, Rizal mengaku pertemuannya dengan Amine berjalan dengan baik.
"Pertemuan kami dengan Pak Amien baik dan konstruktif," tutupnya.
Sebagai informasi, pengembangan Blok Masela dengan menggunakan pipa gas mencapai USD 19,3 miliar. Sedangkan, penggunaan kapal gas alam cair terapung hanya mencapai USD 14,8 miliar.
Namun, pengembangan memakai pipa gas mengalami kendala lantaran di bawah laut Aru ada palung sepanjang 150 km sehingga pengembangan ini dinilai berbahaya.
Baca juga:
Menko Rizal sebut pipa gas Blok Masela akan buat Maluku maju
Kepretan Menko Rizal bidik pejabat sektor ESDM
Soal Blok Masela, SKK Migas tunggu kajian konsultan independen
Blok Masela, proyek kilang terapung dinilai untungkan industri kapal
Menko Rizal sebut paket kebijakan jilid III semakin tajam
Menko Rizal kesal Freeport buang limbah berbahaya ke sungai Papua