Begini Peran BUMN Surveyor Indonesia dalam Percepatan Layanan Investasi di Indonesia
Pada tahun 2024, PT Surveyor Indonesia kembali ditunjuk sebagai lembaga yang mendukung percepatan layanan investasi dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Perusahaan BUMN, PT Surveyor Indonesia berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mempercepat layanan investasi. Perusahaan berperan sebagai operator dalam sistem berbasis risiko untuk memastikan bahwa proses investasi berlangsung efisien dan transparan, sehingga dapat meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia.
- Survei LSI Pilkada Jakarta Pascadebat: Pramono-Rano Karno 41,6%, RK-Suswono 37,4%, Dharman-Kun 6,6%
- Jawab Tantangan Masa Depan, Surveyor Indonesia Fokus Ciptakan Inovasi Bisnis dan Layanan
- Masyarakat Pra Sejahtera Dapat Daging Kurban BUMN Surveyor Indonesia, Ini Lokasinya
- Surveyor Indonesia Dukung Kawasan Industri Makassar Berstandar Internasional
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna menjelaskan, pada tahun 2024, PT Surveyor Indonesia kembali ditunjuk sebagai lembaga yang mendukung percepatan layanan investasi dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
"PT Surveyor Indonesia membantu dalam proses Verifikasi Validasi Dokumen dan Verifikasi Validasi Lapangan, kemudian Melakukan Quality Control atas Penilaian Kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Kinerja Percepatan Pelaksanaan Berusaha Pemerintah Daerah serta Kinerja Percepatan Pelaksanaan Berusaha Kementerian/Lembaga," ucap Sandry di Jakarta, Rabu (2/10).
Setelah dilaksanakan Proses Penilaian tersebut, PT Surveyor Indonesia bekerja sama dengan Direktorat Kerja Sama Pelaksanaan Berusaha untuk mendapatkan Pemenang terbaik dengan dilaksanakan Acara Anugerah Layanan Investasi.
“Harapannya terjadi peningkatan pelayanan perizinan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Daerah (Pemda) dan Percepatan Pelaksanaan berusaha Pemda dan Kementerian/Lembaga di tahun 2025,” ujar Sandry Pasambuna.
Sebagai informasi, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru-baru ini menggelar kegiatan Anugerah Layanan Investasi tahun 2024 sebagai upaya peningkatan layanan kepada pelaku usaha.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya bersama dalam memperbaiki iklim investasi di Indonesia, terutama melalui peningkatan pelayanan terpadu satu pintu dan percepatan pelaksanaan usaha.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh instansi dan kabupaten/kota yang telah bekerja sama dan bersinergi dengan Kementerian Investasi dalam rangka meningkatkan pelayanan, perbaikan iklim industri, iklim investasi dan juga meningkatkan daya saing,” ujar Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani.
Realisasi Investasi Capai Rp5.931 Triliun
Dalam sambutannya, Rosan menyampaikan bahwa selama periode Kabinet Indonesia Maju, realisasi investasi telah mencapai Rp5.931,3 triliun, meningkat sebesar 77,6 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Dia juga menyoroti pentingnya perbaikan regulasi dan pembangunan infrastruktur untuk menarik lebih banyak investasi.
"Kami berkomitmen untuk terus melakukan reformasi yang diperlukan agar Indonesia menjadi tujuan investasi yang lebih menarik dan kompetitif."
“Dalam lima tahun terakhir, investasi ini telah berhasil menciptakan lebih dari 7 juta lapangan kerja, yang menunjukkan bahwa kebijakan dan langkah-langkah yang diambil pemerintah sangat positif dan responsif terhadap kebutuhan pasar. Kami menyadari bahwa untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, kita perlu menciptakan ekosistem investasi yang inklusif dan berkelanjutan, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Tirta Nugraha Mursitama menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
"Kami mengharapkan setiap daerah terus berinovasi dan beradaptasi untuk menciptakan lingkungan yang ramah investasi. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional," ujarnya.