BEI Dorong Pemda Terbitkan Obligasi Daerah Guna Genjot Pembangunan
Pemda perlu menggunakan obligasi daerah sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan. Sebab, kemampuan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sendiri terbilang terbatas.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong penggunaan obligasi daerah (municipal bond) untuk menggenjot pembangunan pemerintah daerah (Pemda) di tahun ini. Langkah ini telah dilakukan di provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Rudy Resnawan pagi ini mengunjungi BEI untuk melakukan pertemuan bisnis (business meeting) terkait manfaat obligasi daerah. Kata dia, business meeting penting guna menyebarkan pentingnya dari suatu obligasi daerah.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
"Kebetulan di Indonesia juga belum ada Pemda yang nerbitin obligasi daerah. Peraturannya juga baru keluar sehingga kami belum tersosialisasi. Kami berbincang dengan Direktur Utama BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait manfaat obligasi sebagai sumber pendanaan," ujarnya di Gedung BEI, Jumat (15/2).
Dia menjelaskan, Pemda perlu menggunakan obligasi daerah sebagai salah satu sumber pendanaan pembangunan. Sebab, kemampuan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sendiri terbilang terbatas.
"Tentunya akan kami pertimbangan untuk pemerintah kota yang ada di Kalsel untuk menggali dana karena kemampuan APBD terbatas sehingga memang bisa dipakai sebagai pendanaan pembangunan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengungkapkan, potensi investor lokal dan masyarakat daerah sendiri penting dalam mendukung pembangunan daerahnya masing-masing.
"Investasi itu kan butuh biaya yang luar biasa. APBD enggak kuat juga, nah salah satunya dengan obligasi daerah. Tentu potensinya luar biasa karena masyarakat bisa berpartisipasi membangun daerahnya."
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sepanjang 2018, BNI Syariah Cetak Laba Rp 416,08 Miliar
KSEI Ungkap Keunggulan Investasi Saham Syariah yang Makin Digemari Investor
BEI Catat Investor Saham Baru Capai 23.199 di Januari 2019, Naik 2 Kali Lipat
BEI Targetkan Investor Saham Semester I 2019 Capai 1 Juta SID
Awal Pekan, Aksi Ambil Untung di Pasar Global Diprediksi Bakal Tekan IHSG