BEI sebut delapan perusahaan dunia siap melantai di bursa RI
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat, menyebut ada sekitar delapan perusahaan asing berminat untuk mencatatkan saham di BEI. Perusahaan tersebut diantaranya bergerak di sektor pertambangan, perkebunan, dan ritel.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat, menyebut ada sekitar delapan perusahaan asing berminat untuk mencatatkan saham di BEI. Perusahaan tersebut diantaranya bergerak di sektor pertambangan, perkebunan, dan ritel.
"Yang sudah datang sekitar delapan (perusahaan) menyatakan minat. Sektornya macam-macam ada perkebunan, pertambangan, ritel, dan lain-lain," katanya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (21/2).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Samsul menjelaskan bahwa perusahaan tersebut beroperasi di luar negeri dan di Indonesia. Sebagian perusahaan telah mencatatkan sahamnya di bursa efek luar negeri.
"Itu multinasional company perusahaan asing yang sebagian tercatat di luar negeri dan beroperasi di Indonesia," ucapnya.
Lebih lanjut, mayoritas perusahaan tersebut ingin melakukan penawaran umum saham perdana untuk kebutuhan restrukturisasi, kebutuhan dana, serta menyebarkan saham kepada masyarakat Indonesia.
Menurutnya, hal itu wajar karena sebagian besar keuntungan yang didapat berasal dari Indonesia. Sehingga, masyarakat juga berhak untuk memiliki saham di perusahaan tersebut.
"Ini agar memberi kesempatan masyarakat Indonesia untuk memiliki (saham), karena sebagian besar pendapatan mereka berasal dari Indonesia," tandas Samsul.
Baca juga:
Target IPO tahun depan, Uber jual bisnis di kawasan Indonesia dkk pada Grab
Triwulan III 2018, Krakatau Steel bawa anak usaha melantai di bursa
Apindo ungkap dua perusahaan anggotanya siap IPO tahun ini
HIPMI Jaya janjikan dua perusahaan melantai di bursa tahun ini
Bos BEI sebut 100 perusahaan berminat melantai di bursa saham tahun ini
LCK Global Kedaton jadi anggota bursa pertama di 2018, incar Rp 41,6 miliar
Pemegang saham Emtek setujui penambahan modal Rp 4,8 triliun