Benarkan Rupiah melemah karena investor kabur dari RI?
"Kalau kabur tidak, istilahnya mereka melakukan repositioning, jadi kan mereka melakukan posisi dari sisi relatif harga yang dimiliki dan prospek yang dia lihat," kata Sri Mulyani.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani membantah kabar adanya investor yang kabur dari pasar obligasi dan menjual Surat Utang Negara (SUN) yang berimbas pada anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap USD. Menurutnya, para investor tersebut hanya melakukan repositioning untuk mengantisipasi perubahan kebijakan di Amerika Serikat.
"Kalau kabur tidak, istilahnya mereka melakukan repositioning, jadi kan mereka melakukan posisi dari sisi relatif harga yang dimiliki dan prospek yang dia lihat," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/11).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
Dalam pandangan Ani, para investor saat ini melihat dan menimbang risiko dari jumlah surat utang di Amerika, terlebih setelah terpilihnya Donald Trump dalam pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Pertimbangan selanjutnya menunggu kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah AS usai pemilihan presiden.
"Kalau seandainya mereka punya harapan terhadap situasi ekonomi Amerika, apakah itu dari sisi kebijakan federal reserve (The Fed), apakah itu dari sisi kebijakan fiskal dari presiden baru, yang kemudian memengaruhi dari sisi berapa jumlah surat utang di Amerika dengan tingkat suku bunga berapa, maka kemudian mereka memilih dan oleh karena itu dia akan lihat apa risikonya lebih besar atau lebih kecil," tuturnya.
Kendati demikian, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengingatkan agar investor tidak khawatir dengan kondisi perekonomian Indonesia. Terlebih lagi, saat ini pemerintah juga tengah melakukan pengelolaan yang baik dalam APBN.
"Saya tekankan sekali lagi, surat utang negara, dengan profil utang Indonesia yang rendah, dengan profil maturity kita yang relatif panjang, dengan defisit APBN kita yang kecil dibanding negara-negara lain, dengan langkah-langkah fiskal kita untuk mengendalikan defisit maupun belanja dan menaikkan penerimaan dari sisi pajak, maka surat utang kita sebetulnya dari sisi risiko sangat kecil. Tak ada alasan untuk mereka merasa khawatir terhadap fondasi pengelolaan APBN sehingga dia harus melepaskan SBN-nya," pungkasnya.
Baca juga:
Sempat sentuh Rp 13.865, Rupiah kini kembali kuat di Rp 13.337/USD
BI: Ekspor non-migas RI turun ke titik terendah dalam 5 tahun
BI: Ekspor non-migas RI turun ke titik terendah dalam 5 tahun
Ini penyebab Rupiah sempat anjlok 575 poin hari ini
Neraca Perdagangan RI surplus USD 5,7 miliar di triwulan III-2016
APP: Pelaku usaha harus libatkan masyarakat cegah kebakaran hutan