BI Catat 4,5 juta Pedagang UMKM Gunakan QRIS
Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak 4,5 juta pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM) menggunakan standarisasi sistem pembayaran digital atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga 28 Agustus 2020.
Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak 4,5 juta pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM) menggunakan standarisasi sistem pembayaran digital atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga 28 Agustus 2020. Dari 4,5 juta pedagang itu sebanyak 85 persen atau 3,8 juta di antaranya adalah pelaku usaha mikro dan kecil yang beralih digital.
"Ini meningkat luar biasa 370 persen dari awal hanya 1.170 merchant," kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (3/9).
-
Kenapa QRIS di luncurkan oleh Bank Indonesia? Alasan mengapa Bank Indonesia mengesahkan transaksi QRIS ini adalah karena aksesnya yang begitu cepat.
-
Bagaimana BRI mengakselerasi penyaluran KUR kepada UMKM di Indonesia? Strategiitu melalui konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro yang merupakan financial advisor dengan konsep penguasaan ekosistem suatu wilayah.
-
Kapan Bank Garansi QLola by BRI diluncurkan? Kehadirzn layanan Bank Garansi di QLola by BRI kini kian memudahkan para pelaku usaha.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Siapa yang bertanggung jawab dalam mengembangkan QRIS di Indonesia? Bank Indonesia (BI) mengumumkan perluasan jaringan kerja sama internasional dalam bidang pembayaran berbasis QR code dengan Bank of Korea (BoK).
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
Filianingsih mengatakan, volume dan transaksi QRIS juga meningkat masing-masing hingga Juli 2020 mencapai 9,59 juta dan Rp707,6 miliar meski belum genap setahun sejak pertama diluncurkan.
Saat ini, QRIS memiliki inovasi yang mengkombinasi aplikasi chat dan streaming video sehingga memperluas kesempatan pedagang konvensional untuk bisa langsung berdagang layaknya pedagang daring.
Layanan sistem pembayaran digital ini bisa gunakan baik secara tatap muka antara pembeli dan pedagang dengan memindai barcode untuk pembayaran atau tanpa tatap muka dengan pedagang dengan mengirimkan barcode melalui pesan aplikasi.
Tahap selanjutnya, BI sudah mengadakan pembicaraan dengan bank sentral Thailand, Malaysia dan ada minat dari India, Jepang dan Arab Saudi agar sistem serupa milik negara itu bisa digunakan di Indonesia.
Untuk tahap ketiga, QRIS bisa digunakan di luar negeri misalnya bagi jemaah yang naik haji atau umrah dan wisatawan Indonesia ke luar negeri khususnya di kawasan ASEAN sehingga tidak perlu banyak membawa uang.
QRIS memiliki sejumlah keunggulan di antaranya efisien tanpa uang kembalian dan bebas biaya, kekinian, cepat, tercatat, aman dan terlindungi serta higienis. "QRIS ini salah satu game changer, sebagai first mover. Sekarang apapun aplikasi di mobile banking atau mobile payment bisa pakai QRIS karena itu satu bisa dibaca semua," tandasnya.
Baca juga:
Faisal Basri Sebut Pembentukan Dewan Moneter Bertentangan dengan UUD 1945
BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen Naik di Tengah Pandemi yang Tak Kunjung Usai
Jika BI Kembali Awasi Perbankan, INDEF Nilai Bahayakan Stabilitas Moneter & Keuangan
Meneropong Dampak Rencana Pembentukan Lembaga Dewan Moneter
Belajar dari Krisis 1998, Pengawasan Jasa Keuangan Terintegrasi Sangat Diperlukan
Tanggapan OJK soal Rencana Pengembalian Pengawasan Perbankan ke Bank Indonesia